Channel9.id – Jakarta. Pengurus Besar Persatuan Olahraga Roundnet Seluruh Indonesia (PB Porsi) akan mengirimkan timnas ke Asian Roundnet Federation (ARF)Cup 2023. Kami bicara dengan kapten timnas Roundnet Indonesia mengenai olahraga yang masih baru ini.
Kapten Timnas Roundnet Indonesia, Nunu Suparno menyampaikan harapan agar timnya dapat membawa pulang kejuaraan ARF Cup. “ Harapan saya timnas bisa memberikan kontribusi jadi juara di piala asia pastinya. Kami mohon dukungan agar kami bisa memberikan yang terbaik,” ucapnya.
Tidak hanya itu, kapten timnas ini menceritakan pengalamannya berkenalan dengan olahraga asal Amerika Serikat ini tiga tahun lalu. Ia menyebut dirinya berkenalan dengan Roundnet ketika pandemic covid-19.
“Jadi dulu pada saat pandemic, ada olahraga baru di Bandung. Dikenalkan Pak Ketum, Pak Genda di daerah Soreang. Kemudian, ternyata olahraga ini asik ya. Saya coba dan di tahun ketiga, saya mulai focus ke olahraga ini,” ucapnya saat ditemui pada minggu (03/09/2023) lalu.

Sebelumnya, Nunu sendiri merupakan atlet cabang olahraga Hoki. Menurutnya olahraga ini memiliki parallel dengan berbagai olahraga tangan seperti voli, tenis, atau bulutangkis.
“Iya, atlit hoki. Pastinya karena roundnet ini membutuhkan agility, daya tahan bagus. Jadi ini sangat singkrong. Voli, voli pantai, voli biasa mirip tekniknya. Olahraga tangan seperti kalo voli, servisnya dua kali mengikuti tenis lapangan. Kalo servis pertama gagal, boleh melakukan servis kedua,” tuturnya.
Anggota timnas ini juga sempat memperagakan permainan roundnet pada kesempatan yang sama. Dalam satu permainan, dua tim yang terdiri dari dua orang akan bertanding mengumpulkan poin.
Kapten Nunu turut menjelaskan aturan main roundnet ini. Secara mendasar ada dua hal yang ia jelaskan yakni, aturan goal, serving, dan perputaran posisi pemain.
“Skornya ketika kita sudah mukul ke ring atau ramba. Kemudian (jika) si lawannya tidak berhasil mengangkat bola, bola masuk ke tanah. Kalo main voli, sudah ke net, bola jatuh itu poin buat kita. Aturan servingnya ada sendiri, yang pasti ada lingkaran dari alat itu 213 cm. Habis servis, tidak boleh langsung masuk. Saat memukul ada lingkaran kecil diantara ring yang tidak boleh diinjak” ucapnya.
“Perputaran kalo sudah berjumlah lima poin. Anggap tim saya tiga poin dan tim dia, dua poin. Sama pake prinsip itu. Kalo lima sama, jadi kelipatan sepuluh. Kurang lebih segitu aja, normalnya 21 poin,” lanjutnya.
Baca juga: PB PORSI Mengirim Timnas Roundnet untuk Kejuaraan Tingkat Asia di Denpasar
Menurutnya cabang olahraga ini akan berpeluang booming di Indonesia karena kemudahan bermain.
“Kalo main rekreasi bebas, gak perlu pake lingkaran. Olahraga roundnet ini masih baru. Ini berpeluang besar sekali untuk masyarakat Indonesia karena masih sedikit. Belum tau semua, jadi olahraga ini mudah, mudah dan mudah dipahami,” pungkasnya.
(FB)