Channel9.id-Jakarta. Koalisi Jaksa Agung di Amerika Serikat (AS) menyelidiki bagaimana dampak TikTok bagi kesehatan fisik dan mental anak muda.
Dilansir dari The Verge, Jaksa Agung Maura Healey dari Massachusetts mengatakan pihaknya saat ini sedang memastikan apakah cara TikTok mendesain, mengoperasikan, dan memasarkan platformnya berefek negatif pada kesehatan anak-anak, remaja, dan dewasa muda.
Baca juga: Peran Besar TikTok Membuka Mata Gen Z Soal Konflik Rusia-Ukraina
Untuk diketahui, TikTok menyodorkan konten kepada pengguna berdasarkan algortime. Cara ini terbukti sangat efektif untuk membuat pengguna betah di platform. Kendati TikTok telah memberi tahu cara kerja platform, tetap sulit untuk memahami detailnya. Sementara itu, Jaksa Agung kemungkinan ingin mengubah hal ini, mengingat penyelidikan mereka berfokus pada metode dan teknik TikTok dalam meningkatkan keterlibatan pengguna muda. “Termasuk meningkatkan durasi waktu yang dihabiskan di platform,” ujar Healey.
Baru-baru ini, sejumlah peneliti memperingatkan bahwa begitu sedikit penelitian yang melihat risiko TikTok bagi kesehatan. Padahal basis pengguna aplikasi ini sangat besar.
Juru bicara TikTok Ben Rathe mengatakan bahwa pihaknya menghargai jaksa agung yang berfokus pada keselamatan pengguna muda. Selain itu, pihaknya akan “memberi informasi tentang perlindungan keselamatan dan privasi” yang dimilikinya untuk remaja.
Adapun penyelidikan itu tak hanya berdampak pada TikTok. Perusahaan media sosial lain, seperti Meta, yang menduplikasi sejumlah fitur TikTok—termasuk video pendek—bisa jadi target pengawasan dan penyelidikan.
Sebelumnya, pembuat kebijakan menyorot keselamatan anak-anak di ruang online. Melalui pidato kenegaraannya, Presiden AS Joe Biden mengatakan bahwa ia ingin Kongres meloloskan undang-undang yang mengatur privasi dan periklanan terhadap anak-anak.
(LH)