Channel9.id-Jakarta. Rapat Dewan Gubernur (RDG) Bank Indonesia (BI) memutuskan untuk mempertahankan BI 7-Day Reverse Repo Rate (BI7DRR) sebesar 3,5%. Kemudian suku bunga Deposit Facility sebesar 2,75% dan suku bunga Lending Facility sebesar 4,25%.
“Keputusan ini sejalan dengan perlunya menjaga stabilitas nilai tukar Rupiah dari dampak masih tingginya ketidakpastian pasar keuangan global, meskipun prakiraan inflasi tetap rendah,”ujar Gubernur BI Perry Warijiyo dalam konferensi pers virtual, Selasa (20/04).
Baca juga: BI Tahan Bunga Acuan BI 7 Day RR di 3,75%
Ini merupakan kedua kalinya Bank Indonesia mempertahankan suku bunga acuan pada level 3,5%. Tepatnya sejak diturunkan pada Februari 2021, dari sebelumnya sebesar 3,75% pada Januari 2021.
Perry menuturkan, inflasi tetap rendah sejalan permintaan yang belum kuat dan pasokan yang memadai. Adapun inflasi Indeks Harga Konsumen (IHK) pada Maret 2021 tercatat sebesar 0,08% (mtm) atau 1,37% (yoy).
“Inflasi inti tetap rendah sejalan dengan pengaruh permintaan domestik yang belum kuat. Berikut, stabilitas nilai tukar yang terjaga dan konsistensi kebijakan Bank Indonesia dalam mengarahkan ekspektasi inflasi pada kisaran target,” jelasnya.
Sementara itu, inflasi kelompok volatile food tetap terkendali, walau mengalami kenaikan seiring faktor cuaca. Inflasi kelompok administered prices juga tetap rendah, sejalan dengan tidak adanya perubahan tarif jalan tol dan tarif angkutan udara.
Adapun inflasi pada 2021 diperkirakan tetap terkendali dalam target, yakni 3% plus minus 1%. Bank Sentral akan terus berkomitmen menjaga stabilitas harga dan memperkuat koordinasi kebijakan dengan pemerintah. Baik di tingkat pusat maupun daerah melalui Tim Pengendali Inflasi (TPI dan TPID), untuk mengendalikan inflasi IHK sesuai kisaran target.
“Koordinasi dengan pemerintah termasuk untuk mengendalikan inflasi pada Ramadan dan Hari Raya Idulfitri 1442 H,” tandas Perry.