Channel9.id – Jakarta. Juru Bicara Badan Koordinasi Penanaman Modal (BKPM) Tina Talisa menyampaikan, investasi banyak datang dari pelaku usaha kecil dan menengah (UKM) selama masa pandemi Covid-19.
Tina menyampaikan, investasi selalu dianggap datang dari pelaku usaha asing dengan nilai modal yang besar. Namun, berdasar data pelayanan terpadu (online single submission/OSS) BKPM, mencatat jumlah pelaku UKM yang mengajukan nomor induk berusaha (NIB) memiliki persentase lebih besar.
“Data di OSS, jumlah persentase besarnya adalah dari UMKM. Yang kami lihat dari 1 Juni sampai 30 Juni kemarin, ada NIB sebanyak 57.000, di atas 50 persennya atau sekitar 37.000 adalah pelaku usaha kecil dan menengah. Itu membuktikan bahwa investasi tidak selalu besar, dan tidak selalu asing,” kata Tina dalam diskusi daring, Jumat (17/7).
Tina menyatakan, UKM di sektor makanan dan alat kesehatan selalu mengungguli persentase dari sisi izin operasional komersial (IOK) di masa pandemi ini. Sebelum itu, usaha sektor perdagangan yang mendominasi.
Menurut Tina, hal itu karena pelaku usaha cermat menangkap peluang saat masa pandemi Covid-19.
Selain itu, Tina menambahkan, dampak Covid-19 berpengaruh pada penurunan investasi langsung (foreign direct investment/FDI). Namun, Penanaman Modal Dalam Negeri (PMDN) justru tumbuh dan mampu menopang posisi jumlah penanaman modal di Indonesia.
BKPM mencatat realisasi investasi sepanjang triwulan pertama 2020 mencapai Rp210,7 triliun, tumbuh 8 persen dibandingkan capaian periode yang sama tahun sebelumnya sebesar Rp195,1 triliun.
Dibandingkan periode Januari-Maret 2019, Penanaman Modal Asing (PMA) turun 9,2 persen menjadi Rp98,3 triliun dari Rp107,9 triliun. Sementara itu PMDN naik 29,3 persen dari sebelumnya Rp87,2 triliun menjadi Rp112,7 triliun.
(HY)