Channel9.id-Jakarta. Dalam kurun waktu sehari, lima menteri Inggris dari kabinet Perdana Menteri Boris Johnson memilih mundur dari jabatannya, tak berhenti di situ, dilaporkan ada tiga menteri lainnya yang juga turut mengundurkan diri. Selain itu Partai Konservatif Inggris juga mendeklarasikan kalau Boris Johnson sudah tak layak lagi untuk memerintah. Kini berita soal pengganti Boris Johnson makin ramai diperbincangkan karena adanya, kemungkinan ia akan lengser karena desakan dari parlemen.
Desakan agar Perdana Menteri Inggris Boris Johnson dipecat kian santer terdengar setelah empat menterinya kompak memutuskan mundur dari jabatan mereka dalam sehari. Dan kini dengan delapan menteri, termasuk dua dari kesekretariatan negara, sudah mengundurkan diri, Boris nampaknya akan mengeluarkan pernyataan pengunduran dirinya, ujar seorang narasumber.
Setelah beberapa hari berusaha mempertahankan posisinya, Johnson kini sudah ditinggalkan oleh sebagian besar rekannya karena beragam skandal yang telah ia lakukan.
“Pengunduran dirinya itu sudah tak dapat dihindari lagi,” ujar Justin Tomlinson, Wakil Ketua Partai Konservatif, di Twitter. “Sebagai partai, kita harus bersatu dan fokus dengan masalah yang ada. Ini adalah masa-masa penting yang harus kita hadapi,” lanjutnya.
Konservatif kini harus menunjuk pemimpin yang baru, dan proses ini biasanya memakan waktu sampai dua bulan. Masih belum jelas apakah Johnson akan, atau masih bisa, untuk tetap menjabat sementara sampai pemimpin yang akan menggantikannya terpilih.
Para menteri Inggris memutuskan mundur dari kabinet Johnson setelah menganggap ia sudah tak pantas memimpin Inggris lagi lantaran berbagai skandal yang menyeret dia dan pemerintahannya.
Menteri Keuangan, Rishi Sunak, dan Menteri Kesehatan, Sajid Javid, mengundurkan diri pada Selasa (5/7) malam. Sunak dan Javid memutuskan mundur sebagai menteri di kabinet Johnson karena mereka merasa tak lagi bisa menoleransi rentetan skandal yang terus terjadi di pemerintahan Boris Johnson.
(RAG)