Channel9.id-Brunei Darussalam. Badan Pembinaan Ideologi Pancasila (BPIP) bersama Kedutaan Besar Republik Indonesia (KBRI) Bandar Seri Begawan, Brunei Darussalam menggelar Diskusi Kelompok Terpumpun (DKT), di Brunei Darussalam, Kamis, (23/11).
Diskusi Kelompok Terpumpun yang dipimpin langsung Kepala BPIP Yudian Wahyudi dan Duta Besar Luar Biasa Berkuasa Penuh (LBBP) untuk Brunei Darussalam Achmad Ubaedillah membahas berbagai isu strategis terutama tentang Pembinaan Ideologi Pancasila (PIP).
Menurut Yudian, di setiap perwakilan negara perlu ada penguatan Ideologi Pancasila khususnya di Brunei Darussalam.
“Sebagai upaya penguatan Ideologi Pancasila untuk Warga Negara Indonesia maka negara harus hadir di tengah masyarakat”, ujarnya.
Yudian juga memaparkan cukup banyak isu strategis yang harus dikaji bersama diantaranya tentang perlindungan terhadap Warga Negara Indonesia (WNI) untuk rekomendasi kepada Kementerian/Lembaga, Pendidikan Pelatihan bagi pegawai dan diaspora Indonesia serta kurikulum Pendidikan Pancasila untuk anak-anak sekolah dan mahasiswa di Brunei Darussalam.
“Kami (BPIP) juga pernah membuat MoU dengan Badan Perlindungan Pekerja Migran Indonesia (P2MI), Kemenaker dan Kementerian Pendidikan, Kebudayaan dan Riset Teknologi untuk menindaklanjutinya”, ucapnya.
“Ini menjadi tanggungjawab kita bersama dan pekerjaan rumah yang harus dilakukan, adapun metodenya BPIP perlu melakukan kajian terlebih dahulu”, sambungnya.
Yudian menegaskan upaya kita bersama ini, diharapkan dapat terus menjaga dan menginternalisasi nilai-nilai Pancasila kepada lapisan masyarakat dan generasi penerus bangsa Indonesia, meskipun ada yang lahir di luar negeri.
Dalam kesempatan yang sama Duta Besar Luar Biasa Berkuasa Penuh (LBBP) untuk Brunei Darussalam Achmad Ubaedillah mengapresiasi kunjungan kerja BPIP selama di Brunei Darussalam.
“Kami ucapkan terima kasih kepada BPIP yang sudah melakukan banyak hal dan bermanfaat banyak bagi kami dan masyarakat Indonesia di Brunei terutama dalam Pembinaan Ideologi Pancasila”, paparnya.
Ia berharap upaya-upaya gotong-royong dan kolaborasi ini dapat meningkatkan pelayanan KBRI terhadap masyarakat Indonesia yang ada di Brunei Darussalam.
“Upaya ini tentu, dalam rangka meningkatkan pelayanan kepada masyarakat Indonesia di Brunei Darussalam yang berlandaskan nilai-nilai Pancasila”, ucapnya.
Ubaedillah juga mendorong dari pertemuan pertama ini, menghasilkan kerja sama dalam Pembinaan Ideologi Pancasila yang berkelanjutan.
“Mudah-mudahan pertemuan ini bukan akhir segalanya melainkan terus ditindaklanjuti bersama-sama”, tandasnya.