Channel9.id, Jakarta – Badan Pusat Statistik (BPS) mencatat adanya deflasi sebesar 0,08% secara bulanan (month-to-month/mtm) pada Agustus 2025. Indeks Harga Konsumen (IHK) turun dari 108,60 pada Juli menjadi 108,51. Meski begitu, inflasi tahunan (year-on-year/yoy) masih berada di level 2,31% dengan inflasi tahun kalender (year-to-date/ytd) sebesar 1,6%.
“Secara year on year inflasi sebesar 2,31% dan secara tahun kalender 1,6%,” ujar Deputi Bidang Statistik Distribusi dan Jasa BPS, Pudji Ismartini, dalam paparan virtual, Senin (1/9/2025).
Sebelumnya, Kepala Ekonom Bank Mandiri, Andry Asmoro, memperkirakan inflasi Agustus hanya naik 0,2% mtm, melambat dari Juli yang mencapai 0,3%. Perlambatan ini terutama dipicu normalisasi harga pangan dan biaya pendidikan setelah lonjakan musiman bulan lalu.
Pada sektor pangan, harga daging ayam mengalami deflasi -0,9% mtm. Sebaliknya, beras dan telur masih mencatat inflasi masing-masing 0,7% dan 0,2%. Dari sisi energi, harga Pertamax dan Pertamax Turbo turun sekitar -2% mtm, sementara Dexlite dan Pertamina Dex naik 3%.
Untuk kelompok pendidikan, tren inflasi juga mulai mereda, mengikuti pola serupa tahun lalu. Secara tahunan, inflasi diperkirakan mencapai 2,6% yoy, lebih tinggi dibanding Juli sebesar 2,37%. Inflasi inti relatif stabil di 2,33% yoy, sejalan dengan depresiasi rupiah dan kenaikan harga emas.