Channel9.id – Jakarta. Bripka Ricky Rizal berinisiatif menyita senjata api dari tangan Brigadir J. Dia khawatir Brigadir J nembak Kuat Ma’ruf yang sebelumnga sudah mengeluarkan pisau.
Bripka Ricky Rizal alias Bripka RR ternyata sempat menyita senjata api milik Brigadir Yosua Hutabarat alias Brigadir J. Peristiwa itu terjadi ketika mereka berada di rumah Ferdy Sambo di Magelang, Jawa Tengah.
Peristiwa penyiataan senjata api dari tangan Brgadir J itu disampaikan pengacara Bripka Ricky Rizal, Erman Umar. Sang pengacara kemudian mengungkap alasan kliennya Bripka RR menyita senjata api milik Brigadir J tersebut.
Baca juga: Bripka RR dan Kuat Ma’ruf Dihadirkan Sebagai Saksi di Sidang Kode Etik Ferdy Sambo
Menurut dia, penyitaan senjata itu dilakukan Bripka RR karena khawatir Brigadir J menembak Kuat Ma’ruf selaku asisten rumah tangga Ferdy Sambo.
Sebab, Brigadir J dan Kuat Maruf sempat terlibat pertengkaran di Magelang. Bahkan, Kuat Maruf sempat mengancam Brigadir J menggunakan pisau saat terjadi selisih paham tersebut.
“Dia (Ricky) berinisiatif jangan sampai terjadi si KM (Kuat Maruf) sudah bawa pisau (ditembak), jangan-jangan sakit hati J berantemlah mereka terjadilah penembakan,” ungkap Erman seperti dikutip dari
Tribunnews.com, Rabu 14 September 2022.
Setelah disita, Erman menuturkan, senjata api Brigadir J kemudian disimpan oleh Bripka RR di kamar anak Ferdy Sambo yang berada di lantai atas.
Dikatakan Erman, tindakan itu dilakukan Bripka RR karena inisiatif pribadi untuk menghindari kejadian yang tidak diinginkan.
“Dia berinisiatif ambil senjata si J, simpan di kamarnya anaknya Sambo, di (lantai) atas,” ujar Erman.
Kemudian Erman menjelaskan keterangan Bripka RR mengenai kejadian ini sudah dibuktikan melalui tes poligraf yang dilakukan penyidik dengan menggunakan lie detector beberapa waktu lalu.
“Itu inisiatifnya dan itu terlacak waktu pemeriksaan dengan lie detector. Itu pertanyaan inti disana,” ujar Erman.
Seperti telah diketahui, Bripka Ricky Rizal mengaku melihat asisten rumah tangga Irjen Ferdy Sambo, Kuat Maruf bertengkar dengan Brigadir J di Magelang, Jawa Tengah.
Bripka RR melalui kuasa hukumnya Erman Umar, mengatakan tidak mengetahui jelas penyebab keduanya bertengkar.
“Yang saya (Bripka Ricky Rizal) tahu hanya kayak pertengkaran Kuat sama Yosua. Dan apakah ada di balik itu saya nggak tahu,” kata Erman kepada wartawan, Kamis 8 September 2022.
Erman menuturkan bahwa pertengkaran tersebut lantaran Kuat Maruf pernah memergoki Brigadir J mengendap naik turun tangga di Magelang.
Namun, Erman mengatakan kliennya tidak mengetahui apakah hal itu terkait pelecehan seksual atau tidak.
“Karena kesannya Kuat, si Yosua pernah dia lihat kayak ngendap naik turun tangga, ditanya ada apa, dia lari,” ujar Erman.
“Jadi, menimbulkan pemikiran yang negatif tapi tidak tahu, apakah ada pelecehan, kita tidak tahu, si anu tidak tahu.”
Saat insiden itu, Bripka Ricky Rizal dan Bharada Richard Eliezer alias Bharada E tak ada di lokasi karena sedang mengantar anaknya Ferdy Sambo ke sekolah Taruna Nusantara.
Namun saat di tengah jalan, Bharada E mendapatkan telepon dari Istri Ferdy Sambo, Putri Candrawathi untuk segera pulang.
“Si Richard yang ditelepon. Balik mereka, pas balik dilihat di lantai satu, enggak ada orang. Naik ke atas ketemu Kuat Ma’ruf dalam keadaan tegang, kayak ngamuk ditanya ada apa? dibilang ‘itu enggak tahu si Yosua’,” ujar dia.
Saat itu, kata Erman, asisten Putri Chandrawati yang bernama Susi juga ada di lokasi. Dia melihat majikannya menangis di kamarnya.
Di saat yang bersamaan, Brigadir J pun berupaya untuk menemui Putri di dalam kamar namun ditahan oleh Kuat Ma’ruf yang menggunakan pisau.
“Terus si Yosua masih berupaya lagi mau ketemu sama ibu. Ditahan pakai pisau oleh si Pak Kuat. Itu diceritain, akhirnya kan si RR ini jadi bingung. Jadi enggak tahu lah,” ucap Erman.
Tak lama setelah itu, Bripka Ricky pun menemui Putri Chandrawati di dalam kamar yang ternyata saat itu sedang berbaring.
Kepada Bripka RR, Putri Candrawathi meminta agar Bripka Ricky memanggil Brigadir J. “Dia (Bripka RR) melihat ibu di kamar sedang berbaring,” ucap Erman.
Saat ditanya oleh Bripka Ricky mengenai kondisinya, kata Erman Putri Candrawathi justru menanyakan Brigadir J dan meminta dipanggilkan.
“Dia (Putri) tanya ‘mana Yosua’, dipanggillah ke bawah, dipanggil ke bawah, sambil Bripka Ricky nanya ‘ada apa Yosua?’, ‘ya nggak tau tuh’ ‘dia marah-marah, ga tau tuh om Kuat kok marah-marah sama saya’,” ujar Erman.
“Akhirnya, dia naik lah berdua ke atas. Si Yosua masuk kamar, duduk. Ibunya berbaring setengah dua baring bantal. Tapi si RR nggak nungguin. Dia balik, sambil nunggu di luar takutnya kejadian apa-apa. Itu aja. Dia (Bripka RR) enggak denger pembicaraan mereka.”
Lebih lanjut, Erman menuturkan Bripka RR sempat kembali menanyakan peristiwa yang sebenarnya terjadi kepada Brigadir J seusai keluar kamar Putri Candrawathi. Namun, dijawab oleh Brigadir J tidak ada masalah apa-apa.
“Dia (Brigadir J) turun lalu ditanya lagi, ‘Yosua ada apa sih?’. Tadi kan kalau pertama dia bilang si Kuat marah-marah enggak karuan. Kalau sekarang ditanya ‘udah gak ada apa-apa kok bang’. Nah jadi selama di Magelang enggak mendapatkan informasi tentang itu,” ungkap Erman.