Nasional

Budi Arie Datangi KPK, Ada Apa?

Channel9.id – Jakarta. Menteri Koperasi Budi Arie Setiadi dan jajaran mendatangi gedung Merah Putih KPK, Jakarta Selatan, Rabu (21/5/2025).

Budi Arie dan rombongan tiba di gedung Merah Putih KPK pukul 10.15 WIB. Budi dan jajaran datang ke KPK menggunakan minibus.

Saat dikonfirmasi mengenai agendanya di KPK hari ini, Budi Arie meminta awak media bersabar. Budi dan rombongan langsung masuk ke gedung

“Nanti ya, nanti ya, habis ini,” kata Budi Arie kepada wartawan.

Dalam keterangan terpisah, KPK menyebut kedatangan Budi Arie guna melakukan audiensi. Pertemuan itu akan membahas, salah satunya, upaya pencegahan korupsi.

“Benar, hari ini KPK dijadwalkan akan menerima audiensi dari Kementerian Koperasi,” kata Juru Bicara KPK Budi Prasetyo kepada wartawan, Rabu (21/5/2025).

“Pertemuan akan membahas berbagai upaya pencegahan korupsi,” lanjut Budi.

Budi menyampaikan audiensi ini akan dilakukan di gedung Merah Putih KPK. Audiensi diagendakan digelar pukul 10.00 WIB.

“Audiensi dijadwalkan pukul 10.00 WIB di gedung KPK Merah Putih,” ujarnya.

Nama Budi Arie belakangan ini ramai diberitakan lantaran diduga menerima jatah 50 persen dari pengamanan sejumlah situs judi online saat menjabat sebagai Menteri Komunikasi dan Informasi atau Kominfo (saat ini Kementerian Komunikasi dan Digital).

Budi Arie sendiri sudah membantah dakwaan jaksa yang menyebut dirinya menerima jatah 50 persen dari pengamanan situs judi online yang dilakukan sejumlah mantan pegawai Kominfo.

“Itu adalah narasi jahat yang menyerang harkat dan martabat saya pribadi. Itu sama sekali tidak benar,” kata Budi Arie dalam keterangan tertulis, Senin (19/5/2025).

Budi Arie menyebut publik mesti jernih melihat narasi jahat dimaksud agar tidak terjebak dalam pemahaman yang salah.

Mantan Menteri Kominfo ini mengatakan narasi soal alokasi 50 persen uang dari hasil perlindungan situs judi online itu merupakan kongkalikong di antara para tersangka atau terdakwa. Bukan inisiatif atau permintaan dirinya.

“Jadi, itu omon-omon mereka saja bahwa Pak Menteri nanti dikasih jatah 50 persen. Saya tidak tahu ada kesepakatan itu. Mereka juga tidak pernah memberi tahu. Apalagi aliran dana. Faktanya tidak ada,” ucapnya.

HT

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

9  +  1  =