Channel9.id-Jakarta. Beberapa waktu lalu, jagat maya digegerkan sebuah unggahan di media sosial, yang menyebutkan bahwa penggunaan thermo gun di dahi menyebabkan kerusakan otak.
Direktur Jenderal Pencegahan dan Pengendalian Penyakit (P2P) Kemenkes RI dr Achmad Yurianto telah menegaskan bahwa hal itu tidak benar dan menyesatkan. Thermo gun bekerja dengan menangkap radiasi infra merah, bukan memancarkan laser.
“Statement soal merusak otak adalah statement yang salah. Ini akan membahayakan semua orang dan justru kontraproduktif untuk mencegah agar penularan tidak terjadi,” ujarnya di siaran pers BNPB, Senin (20/7).
Kendati demikian, perihal akurasi, pengukuran suhu tubuh di dahi diakui bukan yang paling ideal.
“Yang paling bagus ya yang masuk ke mulut, tidak terpengaruh suhu di luar maupun di dalam ruangan,” ujar praktisi kesehatan dari RS Kanker Dharmais, Dr dr Sonar Soni Panigoro, SpB-Onk, Rabu (22/7).
Rongga tubuh seperti mulut dan dubur ia sebut sebagai area yang tepat untuk pengukuran suhu tubuh. Pasalnya, paling mendekati suhu inti tubuh. Namun, pengukuran pada bagian-bagian ini tidaklah mudah.
Sementara, pengukuran suhu di permukaan tubuh seperti dahi dan tangan, lanjut dr Sonar, kemungkinan tidak akurat.
“Kalau dicek lewat tangan, misalnya, tangan bisa saja kan beres pegang sesuatu, tangannya dimasukkan ke dalam jaket sehingga nanti hasil cek suhu tubuhnya tidak akurat 100%,” jelasnya.
(LH)