Channel9.id – Jakarta. Anggota Komisi VI DPR RI Fraksi PDIP Deddy Yevri Sitorus mengatakan pencopotan Direktur Aset dan Penunjang Bisnis Pertamina Dedi Sunardi merupakan langkah pertanggungjawaban publik yang dilakukan Kementerian BUMN terhadap kebakaran Depo BBM Pertamina Plumpang yang memakan belasan korban jiwa.
Menurutnya, langkah penyelesaian kasus tersebut juga harus segera dibuatkannya buffer zone, dengan menertibkan lahan atau kawasan yang ditempati. Untuk itu, lanjut Deddy, dibutuhkan pejabat direksi yang memiliki karakter kuat dan tegas, sekaligus komunikatif.
Selain itu, politisi asal PDIP ini juga menilai, Pemprov DKI Jakarta memiliki tanggung jawab dalam melindungi warganya. Sebab, lahan yang ditempati berada di kawasan buffer zone sehingga sangat berbahaya.
Persoalan ini sudah berlangsung sangat lama. Menurutnya, tidak mungkin seorang pejabat tingkat direktur mampu menyelesaikan masalah kompleks dan sudah berlangsung puluhan tahun. Deddy menilai, penertiban kawasan itu melibatkan ribuan rakyat hingga mafia tanah dan pengusaha besar yang semuanya saling memiliki keterkaitan.
“Oleh karena itu, kami meminta agar Kementerian BUMN memilih pejabat pengganti yang memiliki karakter yang kuat, ketegasan, mampu melakukan kolaborasi dan sinergi dengan semua pemangku kepentingan serta kemampuan komunikasi yang handal,” kata Deddy, dalam keterangan persnya, Rabu 8 Maret 2023.
Anggota dari Daerah Pemilihan Kalimantan Utara ini mengatakan, siapapun sosok pengganti itu, harus mendapat dukungan penuh dari jajaran Direksi Holding dan Sub Holding Pertamina. Mulai dari tingkatan Komisaris, sub holding niaga, kilang, infrastruktur dan juga Pemprov DKI serta lembaga penegak hukum.
Sebelumnya, Menteri Badan Usaha Milik Negara (BUMN) Erick Thohir resmi mencopot Direktur Penunjang Bisnis PT Pertamina (Persero) Dedi Sunardi pada Rabu (8/3/2023). Langkah tegas ini terkait adanya insiden kebakaran pada Terminal Bahan Bakar Minyak (BBM) Pertamina Plumpang, Jakarta Utara, Jumat (03/03/2023) malam.
“Dengan kejadian kemarin kita perlu mengambil tindakan agar semua yang saat ini memimpin di BUMN itu para direksi harus benar-benar menjalankan tugasnya sebaik mungkin,” ujar Erick, Rabu (8/3/2023), dikutip dari detikcom.
Erick Thohir juga pernah menegaskan bahwa pihaknya tidak akan segan mencopot bila pada akhirnya harus memberhentikan direksi perseroan.
“Direksi Pertamina kan pernah saya copot, tapi kalau perlu saya copot lagi, ya saya copot lagi. Saya minta untuk seluruh BUMN seluruhnya harus membentuk tim risiko bisnis, gak cuma keuangan tapi seluruh operasional. Saya akan review. Saya minta investigasi, apakah ada perbaikan,” kata Erick, Sabtu (04/03/2023).
Baca juga: Usut Tuntas, Erick Thohir Kawal Kasus Kebakaran Depo Pertamina Plumpang
HT