Channel9.id – Jakarta. Komisi Penyiaran Indonesia (KPI) menjatuhkan sanksi penghentian sementara program Xpose Uncensored di stasiun televisi Trans7 imbas menyiarkan tayangan yang dianggap melecehkan kehidupan pesantren, santri, dan kiai di Pondok Pesantren Lirboyo, Kediri, Jawa Timur.
Ketua KPI Pusat Ubaidillah mengatakan keputusan itu diambil dalam rapat pleno penjatuhan sanksi yang digelar KPI Pusat pada Senin (14/10/2025).
“Kehadiran tayangan yang menyudutkan kehidupan pesantren lewat program Trans7 sangat melukai banyak pihak, khususnya kaum santri,” kata Ubaidillah melalui keterangan tertulis, dikutip Rabu (15/10/2025).
KPI menilai program tersebut melanggar sejumlah pasal dalam Peraturan Komisi Penyiaran Indonesia Nomor 01/P/KPI/03/2012 tentang Pedoman Perilaku Penyiaran (P3) dan Peraturan KPI Nomor 02/P/KPI/03/2012 tentang Standar Program Siaran (SPS).
Menurut KPI, Xpose Uncensored melanggar Pasal 6 P3, serta Pasal 6 ayat (1) dan (2), dan Pasal 16 ayat (1) serta ayat (2) huruf (a) SPS. Aturan tersebut mewajibkan lembaga penyiaran menghormati keberagaman sosial dan melarang tayangan yang melecehkan atau merendahkan lembaga pendidikan.
“Di pesantren terdapat adab, asih, peduli, ilmu, dan sejarah panjang perjuangan termasuk dalam sejarah kemerdekaan bangsa ini. Kyai dan pesantren bukanlah obyek yang layak dijadikan olok-olok dalam sebuah program,” ujar Ubaidillah.
Ubaidillah mengatakan, tayangan itu tidak hanya melanggar norma penyiaran, tetapi juga mencederai nilai-nilai luhur lembaga pendidikan Islam di Indonesia.
“Kami berharap Trans7 melakukan koreksi secara menyeluruh, terutama terhadap tayangan yang melibatkan kehidupan pesantren dan kelompok sosial lainnya,” ujarnya.
Lebih lanjut, KPI meminta seluruh lembaga penyiaran berhati-hati dalam menayangkan konten yang bersinggungan dengan nilai keagamaan dan pendidikan.
“Setidaknya harus menghadirkan tokoh yang berkualitas sebagai penyeimbang dalam menarasikan peristiwa, agar publik menerima informasi yang benar,” kata Ubaidillah.
Sebelumnya, warganet dihebohkan dengan tagar #BoikotTrans7 usai stasiun televisi Trans7 menayangkan pemberitaan soal Pondok Pesantren (Ponpes) Lirboyo, Kediri, Jawa Timur (Jatim). Tayangan yang disiarkan dalam program Xpose Uncensored pada Senin (13/10/2025) itu mengkritik ketimpangan ekonomi antara santri dan kiai hingga tradisi yang dianggap tidak mendidik.
Dilihat dari cuplikan video yang disebarkan di media sosial X, tayangan tersebut menyoroti dugaan tradisi santri memberikan amplop berisi uang kepada kiai Ponpes Lirboyo, KH Anwar Manshur. Para santri yang berusia anak-anak itu diperlihatkan berlutut di hadapan kiai sambil memberikan amplop.
Tak hanya itu, Xpose Uncensored juga mengkritik aktivitas para santri yang diminta untuk membersihkan rumah kiai, mulai dari mengepel lantai, mencuci piring, hingga mencuci baju.
Tak lama setelah tayangan itu disiarkan, warganet ramai-ramai menyerukan untuk memboikot Trans7. Mereka menilai tayangan yang disampaikan tidak melalui metode observasi lapangan hingga riset.
Trans7 kemudian menyampaikan permohonan maaf terkait tayangan Xpose Uncensored tersebut. Permintaan maaf itu disampaikan kepada keluarga besar Pondok Pesantren Lirboyo.
“Kami dari Trans7 dengan segala kerendahan hati menyampaikan permohonan maaf yang sebesar-besarnya kepada segenap Kyai dan Keluarga, para Pengasuh, Santri, serta Alumni Pondok Pesantren Lirboyo, khususnya di bawah naungan PP. Putri Hidayatul Mubtadiaat,” kata Kepala Departemen Programming Trans7 Renny Andhita dalam surat yang disampaikan ke PP. Putri Hidayatul Mubtadiaat.
HT