Hukum

Buron Kasus 2 Ton Sabu, Nama Dewi Astutik Tak Dikenali Warga Desanya di Ponorogo

Channel9.id – Jakarta. Warga Dukuh Sumber Agung, Desa/Kecamatan Balong, Ponorogo, dihebohkan dengan kabar Dewi Astutik (43) yang menjadi buronan Interpol karena diduga sebagai otak jaringan penyelundupan narkoba jenis sabu-sabu seberat 2 ton. Namun, tidak satu pun warga di sekitar rumah Dewi yang mengenali nama tersebut.

Kepala Dusun Sumber Agung, Gunawan, menegaskan bahwa nama Dewi Astutik asing baginya, meskipun alamat yang disebutkan benar adanya, yakni RT 01 RW 01 Dukuh Sumber Agung, Desa/Kecamatan Balong, Ponorogo, Jawa Timur.

“Orangnya saya nggak kenal dan nggak tahu. Belum pernah dengar namanya Dewi Astutik itu,” kata Gunawan saat ditemui wartawan, Selasa (27/5/2025).

Gunawan menyebut, setelah nama Dewi Astutik mencuat sebagai buronan, pihaknya sempat didatangi polisi untuk melakukan pengecekan.

“Ya ada beberapa polisi yang datang menanyakan, dan memang untuk nama tersebut yang beralamat di sini tidak ada,” ucap Gunawan.

Hal senada disampaikan oleh warga setempat, Sri Wahyuni. Ia mengaku tak mengenal nama Dewi Astutik, namun foto yang beredar disebut mirip dengan tetangganya yang sudah sekitar sepuluh tahun bekerja sebagai pekerja migran Indonesia (PMI) di Kamboja.

“Kalau Dewi Astutik nggak ada namanya. Tahunya PA. Dia sudah lama menikah dengan warga sini, lalu merantau ke luar negeri,” ungkap Sri.

Menurut Sri, PA terakhir pulang ke rumah sekitar tahun lalu sebelum kembali berangkat menjadi tenaga kerja wanita (TKW) di luar negeri.

“Sudah lama jadi TKW. Tahun kemarin pulang, lalu berangkat lagi. Kemananya nggak tahu, saya nggak di pamiti (diberi tahu),” jelasnya.

Dewi Astutik sebelumnya menjadi buronan Badan Narkotika Nasional (BNN) dan Interpol setelah namanya disebut dalam pengungkapan kasus penyelundupan dua ton sabu dari jaringan internasional di wilayah perairan Kepulauan Riau, Senin (26/5/2025).

Wanita kelahiran 8 April 1983 ini disebut-sebut sebagai warga Dukuh Sumber Agung RT 01 RW 01 Desa Balong, Kecamatan Balong, Ponorogo. Namun, dugaan penggunaan identitas palsu semakin kuat setelah warga setempat mengaku tak mengenalnya, meskipun alamat yang tercantum sesuai dengan kawasan mereka.

HT

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

6  +  2  =