Channel9.id-Jakarta. Menteri Komunikasi dan Informatika (Menkominfo) Johnny G. Plate mengatakan instansinya membutuhkan Rp22,57 triliun untuk mempercepat digitalisasi nasional.
“Untuk mempercepat Digitalisasi Nasional, Kementerian Kominfo membutuhkan anggaran sebesar Rp 22,57 Triliun, artinya ada kekurangan Rp 16,82 Triliun untuk membiayai kebutuhan inisiatif baru,” ujarnya, dikutip dari situs Kominfo, Rabu (24/6).
Johnny memaparkan ada lima program prioritas agar tujuan itu tercapai, di antaranya berkaitan dengan penyediaan infrastruktur Teknologi Informasi dan Komunikasi (TIK), pengelolaan spektrum frekuensi, pemanfaatan TIK, penataan pengelolaan pos dan informatika, serta komunikasi publik.
Ia sebelumnya memaparkan inisiasi instansinya saat rapat kerja dengan Komisi I DPR RI pada Senin (22/6) lalu, menimbang adanya penyesuaian belanja kementerian dan lembaga pada anggaran 2020.
“Beberapa anggaran program Kementerian Kominfo mengalami penyesuaian pada tahun berjalan (tahun 2020) untuk penanganan pandemi COVID-19. Sehingga ditunda ke tahun berikutnya atau diperpanjang waktu penyelesaiannya,” jelasnya.
Pandemi Covid-19, kata Johnny, mendorong percepatan transformasi digital Indonesia. Itu berarti, perlu mengoptimalisasi layanan TIK untuk publik, sekaligus akselerasi kebijakan digitalisasi nasional.
“Oleh karena itu, kami mengusulkan tambahan anggaran (ABT) Rupiah Murni sebesar Rp 2,33 Triliun untuk percepatan infrastruktur, seperti Base Transceiver Station (BTS) dan akses internet di wilayah non komersial dan persiapan pusat data nasional sebagai langkah percepatan digitalisasi nasional, operasional layanan publik dan dukungan sosialisasi Pilkada 2020,” terang Johnny.
Sekadar infomasi, ada 70.670 dari 83.218 desa dan kelurahan di Indonesia yang sudah terjangkau layanan 4G. Hal itu sebagaimana disebutkan oleh Johnny saat rapat kerja dengan Komisi I DPR.
(LH)