Channel9.id – Jakarta. Camat Menganti Hendriawan Susilo disebut mengintimidasi keluarga seorang siswi SDN 236 Gresik yang buta akibat dicolok tusuk bakso. Hendriawan diduga meminta Samsul Arif (36), ayah korban, untuk mencabut laporan kasus penusukan anaknya di polisi hingga diancam dipecat dari jabatan Sekretaris Desa Randupadangan.
Hal ini diungkapkan pengacara keluarga korban, Abdul Malik. Ia menyebut dugaan intimidasi kepada Samsul itu terjadi pada Rabu (20/9/2023) lalu.
“Ada intimidasi yang dilakukan oleh seseorang. Kemarin camat menemui klien kami, disuruh buat pernyataan bahwa berita ini berita hoaks,” kata Malik di Surabaya, Jumat (22/9/2023), dikutip dari CNN Indonesia.
Malik menyebut Hendriawan memaksa kliennya untuk meminta maaf karena telah membuat gaduh. Selain itu, Samsul juga diminta mencabut laporan penusukan anaknya di Polres Gresik.
Jika hal itu tidak dilakukan Samsul, lanjut Malik, maka Camat Menganti akan memecat Samsul dari pekerjaannya sebagai Sekretaris Desa Randupadangan.
“Harus mencabut (laporan), kalau tidak mencabut nanti klien kami akan dipecat dalam tempo lima hari. Klien kami memang sekretaris desa,” tutur Malik.
Malik pun menyayangkan tindakan Camat Menganti yang mengintimidasi kliennya. Ia menyatakan, jika pemecatan benar-benar terjadi, maka pihaknya akan menempuh jalur hukum terkait hal ini.
“Kalau memang dipecat ya kami akan adakan upaya hukum melalui PTUN (Peradilan Tata Usaha Negara),” terangnya.
Sementara itu, Camat Menganti Hendriawan Susilo membantah dirinya sudah mengintimidasi keluarga Samsul Arif. Ia mengaku hanya tak ingin anak buahnya itu terjerat masalah yang berkepanjangan.
“Ndak ada. Saya takutnya gini, ketika gini seperti Ratna Sarumpaet (terjerat kasus hoaks), nanti jadi tersangka malah jadi panjang, bisa-bisa dipecat,” kata Susilo, saat dikonfirmasi.
Adapun kasus ini bermula ketika SAH, siswi kelas 2 SD di Menganti, Gresik menolak untuk memberikan uang jajan ke kakak kelasnya saat dipalak di sekolah.
Korban warga Randu Padangan, Menganti itu awalnya mengikuti kegiatan lomba Agustusan di sekolah. SAH tiba-tiba ditarik siswa yang diduga kakak kelasnya ke lorong di antara ruang guru dan pagar sekolah.
Samsul Arif (36), ayah korban mengungkapkan kejadian tersebut terjadi saat ada kegiatan acara lomba 17 Agustus yang digelar sekolah pada Senin (7/8/2023). Menurutnya, saat itu semua murid memang berkumpul di halaman sekolah, termasuk anaknya yang bergabung dengan murid-murid kelas lain.
Korban yang sedang asyik di halaman sekolah pada saat itu, tiba-tiba ditarik oleh siswa yang diduga kakak kelas, ke salah satu lorong yang ada di sekolah.
“Karena nggak mau (memberikan uang jajan), wajah anak saya ditutupi tangan, kemudian tusuk bakso itu dicolok-colokan dari atas ke bawah di bagian mata kanan anak saya,” kata Samsul, Jumat (15/9/2023).
Ia mengungkapkan putrinya yang ketakutan langsung lari dan membasuh matanya dengan air. SAH lantas mengusap matanya yang berdarah dengan seragam.
Sepulang sekolah, SAH mengeluh kepada Samsul bahwa mata kanannya tidak bisa melihat. Samsul melihat ada sedikit luka dan bekas darah di seragam anaknya.
Ia pun membawa putrinya ke Rumah Sakit Cahaya Giri, Menganti dan dirujuk ke RSUD dr Soetomo Surabaya. Hasil pemeriksaan menunjukkan ada kerusakan pada syaraf mata kanan SAH sehingga mengalami buta permanen.
Peristiwa tersebut kemudian dilaporkan Samsul ke Mapolres Gresik usai pihak sekolah dan Polsek Menganti enggan memberikan rekaman CCTV saat kejadian dengan alasan CCTV rusak. Ia melaporkan peristiwa itu ke Mapolres Gresik pada 28 Agustus 2023 lalu.
“Masak saya dilihatkan rekaman CCTV tanggal 25 Mei 2023. Lah selama bulan 6, 7, 8 itu nggak ada rekaman sama sekali. Padahal setelah kejadian itu saya langsung minta lihat secara langsung rekaman CCTV tapi dipersulit. Akhirnya saya laporkan ke Polres Gresik,” pungkasnya.
Baca juga: 47 Saksi Sudah Diperiksa, Pelaku Colok Mata Siswi SD di Gresik Belum Terungkap
HT