Cara Sehat Makan Mie Instan Saat Sahur
Lifestyle & Sport

Cara Sehat Makan Mie Instan Saat Sahur

Channel9.id-Jakarta. Menjelang akhir bulan Ramadan seperti ini, biasanya semangat untuk sahur jadi kendur. Ada saja orang yang jadi malas bangun sahur, bahkan melewatkannya. Namun, ada pula yang memilih menu praktis seperti mie instan.

Perihal mie instan, sebetulnya bolehkah makanan ini dimakan saat sahur?

Sebelum pertanyaan itu dijawab, ada hal yang mesti diketahui. Mie instan memang mengandung karbohidrat yang bisa memberi energi bagi tubuh. Namun, karbohidrat pada mie ini gampang sekali dicerna sehingga Kamu jadi cepat merasa lapar.

“Jadi, mi instan cepat menaikkan gula darah, tapi turunnya juga cepat. Ini artinya, orang yang sahur dengan mi instan akan merasa cepat lapar,” ujar dr. Sepriani Timurtini Limbong pada suatu kesempatan.

Selain itu, mie instan juga mengandung pengawet dan natrium atau garam tinggi. Sementara itu, ahli gizi menyarankan untuk tak terlalu banyak asupan garam saat sahur. Sebab berisiko membikin haus sepanjang hari.

“Nah, natrium itu sifatnya menyedot air. Jadi, nanti orang yang sahur dengan mie instan akan lebih mudah haus. Intinya, makan mi instan hanya akan memberikan efek kenyang sebentar. Anda akan merasa cepat lapar dan kehausan, jadi puasa ikutan terhambat,” lanjutnya.

Dengan demikian, mengonsumsi mie—yang juga tinggi garam—berisiko membuat Kamu cepat haus dan cepat dehidrasi.

Lantas, adakah cara aman dan sehat untuk mengonsumsi mie saat sahur? Tentu saja.

Jika ingin sahur dengan mie instan, pastikan untuk tak melupakan nutrisi lainnya seperti sumber protein dan serat, sehingga mie jadi lebih bergizi dan sehat.

“Misalnya nggak ada makanan lain, kamu bisa tambahin (nutrisi). Kan mi instan baru karbohidratnya, prinsipnya sebisa mungkin walaupun instan tetap harus ada protein,” ujar ahli gizi klinis dr Diana F Suganda.

Guna memenuhi nutrisi itu, ia menyarankan, untuk menambahkan makanan lain seperti telur, sawi, tahu, atau tempe. “Ingat, bukan ditambah nasi ya. Nanti karbohidratnya malah dobel yang membuat tubuh menyimpan banyak lemak dan akhirnya bikin obesitas,” pungkasnya.

(LH)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

5  +  2  =