Cara Tanamkan Nilai Toleransi Kepada Generasi Muda
Nasional

Cara Tanamkan Nilai Toleransi Kepada Generasi Muda

Channel9.id-Jakarta. Founder Nakal dan Ketua Siberkreasi Yosi Mokalu menambahkan bahwa untuk menanamkan nilai-nilai toleransi kepada generasi muda diperlukan dua pendekatan, yakni pendekatan sejarah dan pendekatan absolut.

Yosi kemudian mencontohkan pendekatan sejarah. Ia mengatakan, seandainya tokoh nasional tidak toleran dan memiliki visi yang berbeda, Indonesia tidak akan seperti sekarang. “Bangsa ini nggak akan berdiri kalau kita belum paham soal toleransi. Toleransi ini tercermin di Sumpah Pemuda, di mana kita tahu bahwa sumpah ini mewakili pemuda Indonesia dari berbagai suku, agama, dan sebagainya—yang kemudian bersatu,” ujarnya, di acara bertajuk “Toleransi Beragama dalam Bingkai Merah Putih” di kanal YouTube Heartline Network, Senin (21/2).

Baca juga: Peran Agama dan Kepercayaan Membangun Keadilan & Perdamaian Berbasis Inklusi, Moderasi, Toleransi

Sementara itu, perihal pendekatan absolut, generasi muda mesti mengakui apa yang Tuhan anugerahkan seperti lokasi kita lahir, situasi, agama, dan sebagainya. “Itu kan beragam. Jadi, kita nggak bisa menyebutkan bahwa, misalnya, agama sayalah yang paling benar.”

“Kalau kita sudah memahami adanya keberagaman itu, jangan fokus pada perbedaannya. Tapi fokuslah pada fungsi dan potensi,” pungkas Yosi.

Lebih lanjut, ia menjelaskan bahwa pada praktiknya, pendekatan itu bisa diterapkan ketika melihat isu-isu yang ‘belok.’ “Misalnya, ketika menjelang pesta demokrasi, biasanya isu-isu kebangkitan PKI muncul lagi. Nah, dari sini, ini sebetulnya masuk ke ranah sejarah. Kita kembali dipertanyakan isunya, misalnya, apa betul PKI bangkit dan lain sebagainya,” jelasnya.

“Selain itu, agar semakin menarik, kita perlu membuat konten yang menarik perhatian generasi muda,” imbuhnya.

(LH)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

  +  76  =  81