Channel9.id, Jakarta — Direktur Eksekutif Center for Budget Analysis (CBA), Uchok Sky Khadafi, menilai Menteri Keuangan baru, Purbaya Yudhi Sadewa, terlalu percaya diri dalam menyampaikan optimisme mengenai kondisi ekonomi nasional. Menurutnya, meski Purbaya memahami aspek teknis ekonomi, ia dinilai kurang memahami budaya dan karakter masyarakat Indonesia yang tengah menghadapi tekanan daya beli.
“Sebagai seorang Menteri Keuangan, Purbaya paham ekonomi, tapi tidak paham budaya dan karakter masyarakat,” ujar Uchok, Sabtu (13/9/2025).
Uchok menekankan bahwa kelesuan ekonomi saat ini tidak disebabkan oleh kekurangan likuiditas di sektor perbankan. Justru, menurutnya, bank memiliki dana cukup besar, namun minim proyek yang bisa dibiayai.
“Bank itu punya duit, tapi tidak punya proyek untuk dibiayai. Karena kementerian atau lembaga negara saat ini melakukan efisiensi anggaran sehingga banyak proyek dipangkas. Ada proyek, belum tentu ada duit,” jelasnya.
Selain masalah minimnya proyek, Uchok juga menyoroti persoalan kredit macet di sektor perbankan. Ia menilai hal ini kerap terjadi karena pinjaman bank lebih banyak diberikan kepada pihak-pihak berkuasa atau berpengaruh, yang sering kali tidak disiplin dalam mengembalikan pinjaman.
“Di bank itu banyak kredit macet karena yang pinjam adalah orang-orang yang punya kuasa atau pengaruh, sehingga mau-maunya saja mengembalikan pinjaman kredit ke bank. Artinya, dana yang digelontorkan perbankan bisa-bisa jadi kredit macet,” tegasnya.
Menurut Uchok, semangat dan optimisme Purbaya dalam mengelola keuangan negara perlu diimbangi dengan pemahaman terhadap realitas sosial-ekonomi masyarakat. Tanpa itu, ia khawatir optimisme tersebut hanya menjadi retorika tanpa solusi nyata atas melemahnya daya beli rakyat.