Channel9.id-Jakarta. CEO Telegram Pavel Durov mengimbau dua milyar pengguna WhatsApp untuk meninggalkan platform tersebut agar mereka tak menjadi korban pertasan. Imbauan ini ia sampaikan melalui kanal Telegram-nya, dikutip Sabtu (8/10).
Pavel Durov menjelaskan bahwa masalah keamanan di WhatsApp memungkinkan peretas untuk meretas ponsel korban hanya melalui kiriman video. “Atau memulai panggilan video dengan kalian di WhatsApp,” imbuhnya.
Durov melanjutkan bahwa pengguna yang sudah memperbarui WhatsApp ke versi terbaru tak berarti aman dari ancaman peretas.
Ia lalu mengingatkan bahwa WhatsApp punya masalah keamanan yang sama sejak 2017 hingga 2020. Ia berpendapat ini bukan kebetulan, dan menurutnya, celah keamanan itu merupakan pintu masuk yang memudahkan pemerintah, penegak hukum, hingga peretas untuk lolos dari enkripsi dan fitur keamanan lainnya.
Siapa saja bisa diretas jika menginstall WhatsApp, tandas Durov. “Itulah mengapa saya menghapus WhatsApp dari perangkat saya bertahun-tahun yang lalu. Menginstalnya menimbulkan celah untuk membobol ponsel kalian,” paparnya.
Kendati begitu, Durov menekankan bahwa imbauan itu bukan untuk mengajak pengguna beralih ke Telegram. “Kalian bisa menggunakan aplikasi messaging apapun yang kalian suka, tapi hindari WhatsApp—Itu sudah digunakan sebagai alat mata-mata selama 13 tahun,” ujar dia.
Ia menambahkan Telegram sudah memiliki 700 juta pengguna aktif dan dua juta pendaftar baru setiap harinya sehingga tak butuh promosi tambahan.