Channel9.id-Jakarta. Amerika Serikat (AS) diharapkan berinvestasi lebih banyak untuk menyiapkan generasi muda, yang akan menghadapi kompetisi global–khususnya menghadapi Cina.
Hal itu disampaikan oleh pendiri dan CEO media sosial Snapchat Evan Spiegel. “Ini adalah sesuatu yang belum pernah kita konfrontasi sebelumnya,” sambungnya dikutip dari BBC.
Spiegel memprediksi, Cina akan menjadi negara dengan ekonomi besar dalam waktu 10 tahun. Kemudian diikuti oleh AS dan India. “Kita telah memasuki era baru dalam kompetisi global,” lanjutnya.
Dengan demikian, AS harus berpikir untuk jangka panjang guna mengantisipasinya serta belajar dari masa lalu. “Penting bagi kita untuk berpikir tentang prioritas investasi kita untuk benar-benar mengamankan masa depan Amerika,” kata Spiegel.
Spiegel bahkan mengaku siap jika diminta untuk membayar lebih banyak pajak. Namun, sebagai gantinya, lanjut dia, setidaknya ada uang yang diberikan untuk mendanai riset teknologi, seperti kecerdasan buatan untuk perusahaan teknologi.
“Sejarah negara-negara besar cenderung dibangun oleh terobosan besar di teknologi dan sering teknologi tersebut didirikan berkat investasi pemerintah. Regulasi hanya satu bagian dari strategi komprehensif teknologi, sisanya harus dipusatkan pada investasi pada teknologi baru,” saran Spiegel.
Lebih lanjut, Spiegel optimis AS mampu bersaing dengan Cina ataupun negara lainnya di masa mendatang, dengan investasi dana maupun dengan modal sumber daya manusia.
“Dengan visi untuk masa depan yang benar-benar jelas dan kerja sama tim, maka masa depan sangat cemerlang,” pungkasnya.
(LH)