Channel9.id-Jakarta. Cina melaporkan jumlah harian tertinggi kasus virus corona atau Covid-19 dalam beberapa bulan, Minggu (14/06). Pemerintah memberlakukan aturan lockdown di Beijing untuk menghindari kemunculan gelombang kedua Covid-19. Lockdown diberlakukan karena kekhawatiran kebangkitan pandemi menyusul pelonggaran di beberapa negara Eropa pada minggu ini.
Pasar grosir di ibu kota Cina tempat jejak virus terdeteksi, ditutup pada akhir pekan. Begitu juga dengan pemukiman dekat pasar itu, dikarantina oleh pejabat berwenang menyusul ditemukannya 36 kasus baru Covid-19.
Penemuan ini memicu kekhawatiran kemungkinan muncul gelombang kedua Covid-19 sejak ditemukan pertama kali di Wuhan pada Desember 2019. Kasus Covid-19 di negeri tirai bambu itu menurun pada Maret 2020. Di saat bersamaan, sebagian besar negara di dunia mulai mengunci wilayah.
Kebijakan penutupan pasar di Beijing mengundang protes warga. Umumnya, warga merasa tidak masalah jika tetap menggunakan masker.
“Selama kita pakai masker, maka akan baik-baik saja. Lagipula, kita harus membeli makanan, bukan?” ujar Song Weiming, sebagaimana dikutip TheGuardian.
Sementara seorang pedagang buah dan sayur meyebut jika pedagang dagig harus berhenti berjualan sementara.
“Penjual daging seharusnya tutup. Penyakit ini sangat menakutkan,” ujarnya.
Hingga Minggu (14/06), total kasus Covid-19 di seluruh dunia tercatat melewati 7,8 juta dan 430 ribu orang dilaporkan meninggal dunia.