Channel9.id – Jakarta. Direktur Eksekutif CSIS Philips J Vermonte menyatakan, gagasan Islam Moderat yang diusung ormas muslim di Indonesia, mampu menangkal penyebaran gagasan teroris di kawasan Asia Tenggara, khususnya masyarakat ASEAN.
Terlebih, NU dan Muhammmadiyah telah berperan aktif dalam mengusung perdamaian dan keamanan di kawasan Asia Tenggara. Dalam hal ini, kedua ormas tersebut berkontribusi untuk memberikan solusi kepada negara tetangga yang tengah dilanda konflik agama.
“Poin saya Indonesia melalui kedua ormas tersebut sudah menjadi mediasi perdamaian di negara yang dilanda konflik,” kata Philips dalam diskusi tematik online PW ISNU DKI Jakarta, Sabtu (1/8).
Ormas muslim Indonesia juga memiliki peran penting dalam menciptakan jaringan sesama musim. Kekuatan jaringan tersebut mampu memperkuat kemampuan masyarakat dalam menghadapi konflik dan meningkatkan kapasitas untuk menemukan resolusi.
“Misalnya jaringan tersebut membentuk pelatihan kerja sama perdamaian dan keamanan. Bekerja sama dengan NU dan Muhamadiyah untuk memperkuat kemampuan masyarakat untuk menghadapi konflik dan meningkatkan kapasitas mereka untuk menemukan resolusi,” kata Philips.
Bahkan, sebagai bukti nyata mewujudkan perdamaian, ormas muslim Indonesia membantu negara lain untuk membangun infrastruktur baik di bidang pendidikan maupun kesehatan.
“Selanjutnya membangun infrastruktur. Organisasi keagamaan membangun madrasah di Kamboja, Rumah Sakit di Rohingya. Saya pikir Bu Menlu Retno sangat aktif dan terus membantu membangun pendidikan khususnya di rawan konflik di mana banyak pengikut muslim,” kata Philips.
Selain itu, ormas muslim Indonesia juga turut melakukan aksi sosial untuk membantu sesama. Mengingat, kawasan Asia merupakan wilayah rawan bencana.
“Kita tahu bahwa kawasan Asia wilayah rawan bencana, seperti angin topan dan gempa bumi. Banyak organisasi di Indonesia telah berkontribusi dalam bidang ini. Terutama NU memiliki organisasi sendiri untuk membantu penanggulangan bencana alam,” ujar Philips.
(HY)