Cukup Deskripsikan, Meta Bisa Hadirkan Dunia yang Pengguna VR Inginkan
Techno

Cukup Deskripsikan, Meta Bisa Hadirkan Dunia yang Pengguna VR Inginkan

Channel9.id-Jakarta. Saat ini, Meta sedang menguji kecerdasan buatan (artificial intelligence/AI) yang memungkinkan pengguna virtual reality (VR) membangun dunia maya dengan hanya mendeskripsikannya. Konsep ini disebut Builder Bot. CEO Mark Zuckerberg memamerkan prototipe-nya pada Kamis (24/2).

Dilansir The Verge, ketika memamerkan demo, Zuckerberg memandu pemirsa melalui proses pembuatan ruang virtual dengan Builder Bot, dimulai dengan perintah seperti “ayo, pergi ke pantai.” Kemudian bot membuat lanskap 3D kartun dari pasir dan air di sekitarnya. Selanjutnya, Zuckerberg memberi perintah untuk membuat pulau. Ia juga menambahkan perintah spesifik, seperti menambahkan awan altocumulus. Ia pun meminta efek suara: musik tropis. Apa yang ia minta, Bulider Bot menghadirkannya. Namun, belum bisa dipastikan apakah Builder Bot menggunakan model perpustakaan terbatas buatan manusia, atau apakah AI yang menghasilkan desain.

Beberapa proyek AI telah mendemonstrasikan pembuatan gambar berdasarkan deskripsi teks, termasuk DALL-E OpenAI, GauGAN2 Nvidia, dan VQGAN+CLIP, serta aplikasi yang lebih mudah diakses seperti Dream by Wombo. Namun, proyek terkenal ini juga melibatkan pembuatan gambar 2D tanpa komponen interaktif, meskipun sejumlah peneliti sedang mengerjakan pembuatan objek 3D.

Seperti yang dijelaskan oleh Meta, Builder Bot membutuhkan input suara dari pengguna untuk menambahkan objek 3D. Meta tampaknya ingin menjadikan ini menjadi lebih interaktif. “Nantinya Anda bakal bisa menciptakan dunia untuk dijelajahi dan berbagi pengalaman dengan orang lain hanya dengan suara Anda,” janji Zuckerberg.

Dengan konsep ini, perusahaan yakin bisa menarik lebih banyak pengguna VR untuk menyelami “metaverse” Meta, sekaligus memajukan teknologi AI kreatif yang mendukung seni yang dihasilkan mesin.

Selain Builder Bot, Meta membuat sejumlah pembaruan AI lainnya, termasuk rencana untuk menerjemahkan bahasa universal, versi baru sistem AI percakapan, dan inisiatif untuk membangun model terjemahan baru.

Meski begitu, Zuckerberg mengakui bahwa kecanggihan interaksi di VR itu bisa menimbulkan masalah besar. Builder Bot bisa menimbulkan masalah moderasi jika pengguna meminta konten yang ofensif atau AI malah mereproduksi bias, dan stereotip manusia tentang dunia. Sementara itu, masih belum jelas mengenai batasan sistem ini.

(LH)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

3  +  4  =