Channel9.id – Jakarta. Presiden Iran Ebrahim Raisi meninggal dunia usai helikopter yang mengangkutnya jatuh di dekat Kota Varzaghan, Provinsi Azerbaijan Timur, utara Iran, pada Minggu (19/5/2024).
Dikutip dari Reuters, sejumlah kantor berita pemerintah Iran, seperti Mehr News Agency, mengonfirmasi seluruh 9 penumpang helikopter tersebut, termasuk Raisi dan Menteri Luar Negeri Iran Hossein Amir Abdollahian, meninggal dunia.
Tim SAR yang dipimpin Palang Merah Iran menemukan lokasi dan puing helikopter jenis Belle 212 buatan Amerika Serikat itu setelah lebih dari 13 jam pencarian. Tim SAR menemukan puing heli dalam kondisi hancur dan terbakar.
Sebelum meresmikan berita kematian, tim SAR sudah meyakini tidak ada korban yang selamat dari kecelakaan tersebut.
Helikopter yang ditumpangi Raisi jatuh saat dalam perjalanan pulang usai menghadiri acara peresmian bendungan di wilayah perbatasan tersebut.
Total ada sembilan penumpang yang berada di helikopter tersebut, termasuk Raisi. Berikut daftar penumpang helikopter yang tewas:
1. Presiden Iran Ayatollah Sayyid Ebrahim Rais al-Sadati
2. Ayatollah Sayyed Muhammad Ali Al-Hashem
3. Dr. Hossein Amirabdollahian
4. Dr. Malik Rahmati
5. Sardar SEED Mehdi Mousavi
6. Korps Ansar al-Mahdi (identitas tidak diketahui)
7. Pilot (identitas tidak diketahui)
8. Bantuan pilot, identitas tidak diketahui)
9. Kruchev (identitas tidak diketahui)
Menurut sejumlah media pemerintah Iran, saat Tim SAR menemukan lokasi helikopter jatuh, kondisi pesawat bersayap putar itu seluruhnya hancur.
Drone Turki Akinci disebut yang pertama mendeteksi sumber diduga berasal dari puing-puing helikopter yang membawa Presiden Iran Ebrahim Raisi. Media Turki Anadolu Agency melaporkan drone itu mendeteksi “sumber panas.”
Turki lantas membagikan titik koordinat itu ke pihak berwenang Iran, demikian dikutip dari Al Jazeera.
Hingga kini, belum ada kepastian soal penyebab kecelakaan. Namun, saat insiden terjadi, cuaca di lokasi sangat buruk lantaran diselimuti kabut sangat tebal.
Cuaca buruk dan lokasi yang terjal juga mempersulit proses pencarian hingga harus memakan waktu belasan jam.
HT