Channel9.id-Jakarta. Gubernur Bank Indonesia (BI) Perry Warjiyo memproyeksikan perekonomian pada triwulan I-2020 hanya tumbuh pada kisaran 4,9 persen. Proyeksi pertumbuhan tersebut karena terdampak kondisi global yang terpengaruh penyebaran wabah virus corona (Covid-19).
“Terjadinya Covid-19 diperkirakan menekan perekonomian Cina dan menghambat keberlanjutan pemulihan ekonomi global setidaknya pada triwulan I-2020,” kata Perry Warjiyo, Kamis, 20 Februari 2020.
Perry Warjiyo mengatakan perkiraan ekonomi yang tumbuh di bawah lima persen ini memperhitungkan adanya perubahan optimisme pada pasar keuangan global pasca wabah virus corona. Menurut dia, penyebaran virus corona dapat mempengaruhi perekonomian Indonesia melalui jalur pariwisata, perdagangan, maupun investasi.
Dari sektor pariwisata, potensi kehilangan devisa dapat mencapai US$ 1,3 miliar karena virus corona telah mengurangi jumlah kunjungan wisatawan asal Cina. “Skenario yang kami lihat seumpama terjadi dampak terhadap penutupan penerbangan selama dua bulan dan penurunan wisatawan mancanegara selama enam bulan,” ujar Perry.
Dari sektor perdagangan, terjadinya gangguan logistik maupun distribusi ekspor dan impor dapat menghilangkan pendapatan sekitar total US$ 1 miliar. Dalam jangka pendek, kata Perry, kinerja investasi juga terdampak karena adanya penundaan masuknya penanaman modal hingga US$ 0,4 miliar.
Perry menyakini ekonomi akan membaik pada triwulan III dan IV-2020 seiring dengan kebijakan moneter yang akomodatif serta program stimulus yang disiapkan pemerintah. Bank sentral memperkirakan pertumbuhan ekonomi 2020 pada kisaran 5,0-5,4 persen, meski proyeksi ini merupakan revisi dari 5,1-5,5 persen.
“Bank Indonesia akan terus memperkuat koordinasi dengan pemerintah dan otoritas terkait guna memperkuat sumber, struktur dan kecepatan pertumbuhan ekonomi, termasuk mendorong investasi,” kata Perry.
