Channel9.id – Jakarta. Pemimpin Umum Majalah Prisma Daniel Dhakidae dikabarkan meninggal dunia pada Selasa 6 April 2021. Penulis buku Cendekiawan dan Kekuasaan Dalam Negara Orde Baru ini meninggal dunia di RS MMC Kuningan Jakarta pukul 7.24 WIB.
“Setelah mengalami serangan jantung tadi malam pukul 3 pagi di rumah dan dilarikan ke RS. Sudah dilakukan upaya maksimal namun Tuhan berkehendak lain,” ujar salah satu kerabat, Helena, yang mengaku mendapat info dari Laus, adik kandung Daniel.
Ucapan duka datang dari berbagai pihak, salah satunya Ulil Abshar Abdalla melalui akun twitternya @ulil.
“Berduka yg mendalam atas wafatnya salah satu intelektual terbaik negeri ini, Daniel Dhakidae. Ia wafat pagi ini karena serangan jantung. Amat sedih. Tulisan2 Bung Daniel salah satu yg membentuk formasi pemikiran saya, terutama tulisan2 di Prisma dulu,” kata Ulil.
Rencananya jenazah akan disemayamkan di rumah duka RS Gatot Subroto Jakarta.
Daniel Dhakidae meraih gelar PhD (1991) di bidang pemerintahan dari Department of Government, Cornell University, Ithaca, New York, Amerika Serikat, dengan disertasi bertajuk “The State, the Rise of Capital, and the Fall of Political Journalism, Political Economy of Indonesian News Industry.”
Disertasi tersebut mendapat penghargaan the Lauriston Sharp Prize dari Southeast Asian Program Cornell University, karena telah “memberikan sumbangan luar biasa bagi perkembangan ilmu.”
Kemudian, meraih gelar Sarjana Ilmu Administrasi Negara dari Fakultas Sosial dan Politik Universitas Gadjah Mada (1975) dan Master of Arts bidang Ilmu Politik dari Cornell University (1987).
Selain menjadi Kepala Penelitian Pengembangan (Litbang) Kompas sejak 1994 sampai 2006, juga berkiprah sebagai redaktur majalah Prisma (1976); Ketua Dewan Redaksi Prisma (1979-1984); dan Wakil Direktur Lembaga Penelitian, Pendidikan dan Penerangan, Ekonomi dan Sosial (LP3ES, 1982-1984).
Pria kelahiran Toto-Wolowae, Ngada, Flores, 22 Agustus 1945, yang tercatat sebagai salah seorang pendiri Yayasan Tifa dan pernah duduk di Dewan Pengarah yayasan ini kemudian “menghidupkan” kembali jurnal pemikiran sosial ekonomi Prisma dan duduk sebagai Pemimpin Redaksi (sejak 2009) merangkap Pemimpin Umum (sejak 2011).
Banyak buku pernah ditulisnya antara lain Cendekiawan dan Kekuasaan dalam Negara Orde Baru (2003) dan bersama Vedi Renandi Hadiz menyunting buku bertajuk Social Science and Power in Indonesia (2005).
HY