Channel9.id-Boyolali. Klinik fisioterapi milik Koperasi Desa (Kopdes) Merah Putih Metuk, Boyolali, Jawa Tengah, kini jadi primadona warga, terutama para lanjut usia. Layanan ini lahir dari ide sederhana, mendengarkan keluhan warga di rapat RT.
Manajer Operasional Kopdes MP Metuk, Sumono, bercerita inspirasi itu muncul setelah pengurus rutin menghadiri 26 kali pertemuan RT. “Banyak warga mengeluh sakit pinggang dan gigi. Dari situ muncul ide membuka klinik fisioterapi dan klinik gigi,” ujar pria yang akrab disapa Mono, Senin (27/10/2025).
Awalnya, tantangan terbesar adalah mencari tenaga ahli. Namun Mono teringat rekan fisioterapis langganannya saat masih bekerja di Solo. “Kami hubungi beliau dan ternyata bersedia melatih pemuda desa yang lulusan perguruan tinggi relevan. Alatnya kami sediakan,” tuturnya.
Klinik itu juga mempekerjakan perawat lokal. “Daripada bekerja jauh, lebih baik di sini, membantu warga sendiri,” kata Mono.
Kini, hampir setiap hari klinik menerima kunjungan warga lansia dengan keluhan nyeri pinggang dan sendi. Jarak puskesmas terdekat yang mencapai lima kilometer membuat keberadaan klinik ini terasa sangat membantu.
Selain fisioterapi, Kopdes MP Metuk juga mengelola klinik gigi lengkap dengan peralatan modern. Saat berkunjung ke lokasi, Menteri Koperasi Ferry Juliantono bahkan sempat mencoba fasilitas klinik gigi tersebut.
Ferry memuji Kopdes MP Metuk sebagai contoh koperasi modern yang menjawab kebutuhan masyarakat. “Koperasi ini sudah melampaui standar. Fasilitasnya lengkap — dari gerai sembako, klinik umum, apotek, hingga ruang konseling dan gudang,” ujarnya.
Mono menambahkan, pihaknya tengah mengurus agar layanan klinik dapat menerima peserta BPJS Kesehatan. “Harapannya, makin banyak warga yang bisa mengakses layanan tanpa terkendala biaya,” katanya.
Dari rapat RT hingga ruang terapi, Kopdes Merah Putih Metuk membuktikan bahwa ide kecil bisa tumbuh menjadi sumber manfaat besar bagi masyarakat desa.
Baca juga: Koperasi Merah Putih Disiapkan Jadi Tulang Punggung Ketahanan Pangan





