Channel9.id-Jakarta. Wabah virus Ebola yang menghantam Kongo, Afrika, terus memakan korban. Setelah sekitar 1.715 orang tewas, muncul lagi 13 korban meninggal. Presiden Republik Demokratik Kongo, Felix Antoine Tshisekedi Tshilombo, kini memimpin langsung upaya penanganan.
Berdasarkan laporan PanAfrica Press, Senin (22/7) WIB, Presiden Tshilombo, menyatakan, 13 korban baru berasal dari dari 18 kasus yang diidentifikasi sepanjang pekan silam. Pemerintah Kongo kini menyerukan penguatan sistem kesehatan Nasional untuk menangkal wabah yang berpusat dari kota Beni, di Kivu Utara, Kongo.
Sepekan silam, Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) sudah menyatakan wabah Ebola di Kongo berstatus Darurat Kesehatan International.
Penetapan status darurat kesehatan internasional sangat jarang dilakukan. WHO hanya menetapkannya untuk epidemi yang paling parah.
“Sudah waktunya dunia memberi perhatian,” kata Tedros Adhanom Ghebreyesus, Ketua WHO.
Penyakit virus ebola (EVD) atau demam berdarah Ebola (EHF) adalah penyakit pada manusia yang disebabkan oleh virus Ebola. Masa inkubasi biasanya dimulai dua hari hingga tiga minggu setelah terjangkit.
Virus dapat masuk ke tubuh manusia melalui perantara hewan sejenis sersngga. Atau langsung antarmanusia melalui cairan tubuh: liur, cairan luka, feses, sperma, dan pembuluh darah.
Ciri-ciri penjangkitan adalah adanya demam, sakit tenggorokan, nyeri otot, dan sakit kepala. Gejala ini diikuti mual, muntah, dan diare, serta menurunnya fungsi liver dan ginjal.
Pada kondisi tersebut, orang yang terpapar virus Ebola mulai mengalami masalah pendarahan. Hanya 10% penderita Ebola yang selamat dari infeksi virus ini. Belum ditemukan obat atau serum yang efektif mengatasi wabah ini.