Techno

Data Center Kian Dibutuhkan Saat Pandemi

Channel9.id-Jakarta. Mayoritas pakar di Indonesia, Malaysia, dan Singapura–yakni 96%–mengakui bahwa data center semakin dibutuhkan di masa pandemi Covid-19.

Hal itu sebagaimana laporan bertajuk ‘The Future of Data Centers in the Face of Climate Change’ yang dirilis Digital Realty. Riset dilakukan dengan menyurvei 200 pakar di tiga negara itu pada periode Mei-Juli 2020.

Temuan tersebut sejalan dengan Data Gravity Index™. Ledakan data di perusahaan-perusahaan akan meningkat lebih dari dua kali lipat setiap tahun dari 2020-2024. Kemudian Asia Pasifik diprediksi akan mengalami pertumbuhan tercepat dan Singapura menjadi pasar yang pertumbuhannya paling pesat–dari 21 kota yang dianalisa.

“Asia Tenggara telah muncul sebagai kawasan yang paling banyak diburu, dengan Singapura menguasai sekitar 60% dari total pasokan data center di kawasan tersebut,” ungkap Managing Director Asia Pacific Digital Realty, Mark Smith, Selasa (27/10).

Sementara Indonesia, lanjut dia, memiliki daya tarik sebagai destinasi investasi data center.

Baca juga : LAPAN Berburu Alien dan Tempat Layak Huni Selain Bumi di 2021

Menurut penelitian Digital Realty dan Eco-Business, responden menyoroti kurangnya kesadaran menjaga lingkungan (71%), kurangnya investasi (65%) dan kurangnya kerjasama dari pemangku kepentingan (61%) sebagai tantangan utama data center berkelanjutan.

Laporan ini menyoroti iklim tropis Asia Tenggara sebagai tantangan pasar data center.

Singapura memiliki hambatan yakni terbatasnya luas areal. Padahal kebutuhan proses pendinginan merupakan 35%-40% total kebutuhan energi data center. Teknologi dan proses pendinginan yang hemat energi ialah peluang besar bagi operator data center untuk mengurangi energi dan biaya.

Di lain sisi, Indonesia dan Malaysia dianggap sebagai rising star dalam meningkatkan pangsa pasar data center. Indonesia punya cadangan energi berkelanjutan dari geothermal, tenaga angin, generator arus pasang surut dalam skala besar.

“Kami percaya teknologi pendinginan akan menjadi game changer bagi data center, terutama di iklim tropis Asia Tenggara,” ujar Digital Realty Senior Director of Sustainability Aaron Binkley.

(LH)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

  +  14  =  19