Channel9.id-Jakarta. Google turut membantu pemerintah di tengah pandemi virus Corina dengan merilis COVID-19 Community Mobility Reports. Laman khusus Covid-19 ini bisa diakses https://www.google.com/covid19/mobility/. Melalui fitur ini, perusahaan ini bisa mendeteksi apakah imbauan pemerintah diikuti oleh warganya atau tidak.
Menurut The Verge pada Jumat (3/2), output dari fitur ini berupa laporan pergerakan, di mana datanya dikumpulkan dari data lokasi di ponsel milik pengguna.
Sebagai informasi, laporan ini dikumpulkan dari pengguna bersedia ‘menyerahkan’ location history-nya ke Google. Data pun merupakan hasil kumulatif dan dibandingkan dengan data lokasi pada akhir Januari lalu. Kumulatif artinya Google hanya memperlihatkan penurunan dan peningkatan jumlah orang yang berada di lokasi-lokasi tertentu. Misalnya, restoran, apotek, taman, stasiun/halte untuk transportasi publik, dan perumahan.
“Di Google Maps, kami menggunakan data agregasi dan anonim untuk menunjukkan seberapa penuh sebuah tempat, untuk membantu mengidentifikasi kapan sebuah tempat itu paling penuh. Kami mendengar data semacam ini bisa membantu petugas medis untuk memerangi COVID-19,” tulis Google. .
Misalnya, di Indonesia. Pada laporan tertanggal 29 Maret lalu, terjadi penurunan sebesar 47% di pertokoan, restoran, dan sejenisnya. Kemudian di tempat transportasi umum, terjadi penurunan 54%, dan di tempat kerja menurun 15%. Sementara itu, di area perumahan peningkatan pergerakan sebesar 15%..
Pihak Google mengaku sedang mempertimbangkan data lokasinya untuk memperlihatkan seberapa penuh sebuah rumah sakit atau fasilitas medis lainnya. Sayangnya, data lokasi dari Google ini memang tak bisa membedakan antara pekerja medis, pasien, ataupun pengunjung.
(LH)