Channel9.id – Jakarta. Pemimpin partai oposisi Korea Selatan, Lee Jae Myung, ditikam saat berkunjung ke Kota Busan pada Selasa (2/1/2024). Lee ditikam di bagian leher hingga berlumuran darah.
Insiden itu terjadi saat Lee melakukan konferensi pers dalam kunjungannya ke lokasi pembangunan bandara baru di area Pulau Gadeokdo, Busan pada Selasa (2/1/2023) siang. Pemimpin Partai Demokrat Korsel itu ditusuk di bagian kiri leher saat berbicara kepada kerumunan wartawan.
Dilihat dari rekaman video yang viral di media sosial, seorang pria menerjang Lee dan menyerang bagian lehernya dengan sebuah benda. Lee yang mengenakan setelan jas hitam dan dalaman kemeja putih formal, langsung tumbang saat orang-orang bergegas menolongnya.
Pelaku penikaman yang tampak mengenakan mahkota kertas dengan nama Lee di atasnya, langsung ditangkap di lokasi kejadian.
Menurut siaran kantor berita Korsel, Yonhap, dan beberapa foto yang beredar di media sosial X, Politikus 59 tahun itu terlihat tergeletak di tanah dengan darah berceceran dari leher sebelah kirinya.
Orang-orang di sekitar segera mengerubungi Lee untuk memberikan pertolongan. Beberapa orang mencoba menekan luka di leher Lee yang masih tergeletak di tanah dengan sapu tangan.
Dikutip AFP, Lee dilarikan ke rumah sakit setempat sekitar 20 menit usai serangan terjadi. Lee masih dalam keadaan sadar saat dibawa ke rumah sakit. Meski begitu, beberapa media lokal melaporkan luka yang dialami Lee cukup serius.
Pelaku penikaman, yang identitasnya belum diketahui, berhasil ditangkap di lokasi kejadian. Motif pelaku melakukan penikaman ini juga belum diketahui secara pasti.
Lee merupakan politikus ternama Korsel. Ia merupakan mantan calon presiden Korsel yang kalah dari Presiden Yoon Suk Yeol yang saat ini berkuasa dalam pemilu 2022 lalu.
Selama berkarir sebagai politikus hingga pencalonannya sebagai presiden dalam pemilu tahun lalu, Lee dikenal merupakan aktivis pro warga kelas menengah ke bawah. Ia menerapkan filosofi politik ‘Eokgang Buyak’ yang bertujuan menekan praktik penerapan hak istimewa dari kaum berkuasa dan membela segmen masyarakat menengah ke bawah.
Namun, pencalonannya sebagai presiden pada 2022 lalu dibayang-bayangi dengan sejumlah skandal yang menjeratnya.
Lee saat ini diadili atas tuduhan suap yang berasal dari proyek pembangunan ketika dia menjadi wali kota Seongnam dekat Seoul. Lee membantah melakukan kesalahan, dan menyebut tuduhan tersebut sebagai fiksi dan konspirasi politik.
HT