Hot Topic Nasional

Dewan Pakar BPIP: Memory of the World UNESCO Jadi Momentum Promosikan Pancasila ke Dunia Internasional

Channel9.id – Jakarta. Dewan Pakar Badan Pembinaan Ideologi Pancasila (BPIP) Bidang Strategi Hubungan Luar Negeri Dr. Darmansjah Djumala menilai pidato Presiden ke-1 RI Soekarno di forum PBB berjudul ‘To Build the World Anew’ yang dianugerahi Memory of the World dari UNESCO-PBB menjadi momentum bagi Indonesia untuk memperkenalkan Pancasila ke dunia Internasional.

Hal itu disampaikan Dr. Djumala dalam acara bedah buku “Pancasila, dari Indonesia untuk Dunia” di Universitas Gadjah Mada (UGM), DIY, Rabu (21/2/2024). Dalam pengantar diskusi, Dr. Djumala menuturkan penyusunan buku tersebut dimaksudkan untuk memberikan pemahaman kepada publik tentang relevansi nilai Pancasila dengan kebijakan luar negeri dan diplomasi Indonesia.

Memulai paparannya, mantan Duta Besar untuk Austria dan PBB itu menjelaskan bahwa Pancasila sudah lama diperkenalkan ke dunia internasional, yaitu ketika Bung Karno berpidato di depan Sidang Majelis Umum PBB di New York pada 30 September 1960.

“Dengan pidatonya To Build the World Anew, Bung Karno memperkenalkan Pancasila ke peserta Sidang Majelis Umum PBB. Di tengah dunia yang dihantui oleh tarikan kepentingan dan rivalitas dua ideologi besar yang hegemonik dalam konteks Perang Dingin, Bung Karno menawarkan sila-sila Pancasila agar menginspirasi Piagam PBB,” tutur Dr. Djumala.

“Sebab, Pancasila mengandung nilai universal dalam fatsun relasi hubungan antar-negara, apa pun ideologinya. Pancasila adalah Ideologi Perdamaian. Dengan nilai-nilai universalnya, Pancasila adalah ideologi yang mendekatkan dan mempersatukan,” sambungnya.

Menurutnya, nilai Pancasila selama ini selalu terefleksi dalam kegiatan diplomasi Indonesia. Ia menuturkan, kunjungan Presiden Joko Widodo (Jokowi) di tengah perang Rusia-Ukraina, peran Indonesia dalam penanganan pandemi dunia melalui Pandemic Fund, dan keberhasilan Indonesia dalam penyelenggaraan KTT G-20 di Bali, merupakan manifestasi nilai Pancasila dalam diplomasi dan kebijakan luar negeri Indonesia.

“Dengan diakuinya pidato Bung Karno tentang Pancasila sebagai Memory of the World oleh PBB, terbuka kesempatan bagi Indonesia untuk lebih memperkenalkan Pancasila ke masyarakat internasional untuk dipelajari relevansi nilainya dengan situasi politik internasional saat ini. BPIP dapat bekerjasama dengan Kemlu dan ANRI untuk memanfaatkan momentum tersebut dengan mempromosikan Pancasila di forum-forum internasional”, pungkas Dr. Djumala.

Untuk diketahui, acara yang terselenggara atas kolaborasi BPIP dan UGM tersebut dibuka oleh Kepala BPIP Prof. Dr. Yudian Wahyudi dan Ketua Pusat Studi Pancasila UGM Dr. Agus Wahyudi. Acara ini turut dihadiri kurang lebih 200 civitas akademika UGM.

Acara bedah buku tersebut menghadirkan tiga pembicara, yaitu Dr. Darmansjah Djumala, sebagai penulis buku, dan Wakil Ketua MUI Dr. K.H. Marsudi Syuhud dan Dr. Agus Wahyudi sebagai pembahas buku.

Adapun buku ‘Pancasila, dari Indonesia untuk Dunia’ yang diterbitkan oleh BPIP berisi uraian kronologis mulai dari lahirnya Pancasila 1 Juni 1945 sampai dengan aktualisasi nilai Pancasila dalam kehidupan masyarakat Indonesia dewasa ini. Selain itu, diuraikan pula bagaimana nilai Pancasila itu terefleksi dalam kebijakan luar negeri dan diplomasi Indonesia, baik di tataran regional maupun global.

Baca juga: Dewan Pakar BPIP: Diplomasi Indonesia Berbasis Nilai Diapresiasi Dunia

HT

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

  +  82  =  92