Channel9.id, Jakarta – Di tengah tantangan global seperti ketidakpastian pasar ekspor hingga produk Cina, industri tekstil dan produk tekstil (TPT) masih menunjukkan kinerja yang menggembirakan. Pada triwulan pertama 2025 ini, sektor TPT masih mengalami pertumbuhan PDB 4,64 persen dan berkontribusi 0,99 persen terhadap PDB nasional.
Hal tersebut disampaikan Direktur Jenderal Industri Kimia, Farmasi dan Tekstil (IKFT) Kementerian Perindustrian (Kemenperin) saat meresmikan pabrik tekstil milik PT Rama Putera Berjaya yang berlokasi di Rancaekek, Kabupaten Bandung, Jawa Barat, Kamis (8/5/2025).
Taufik menegaskan Kemenperin terus mendukung penguatan sektor TPT yang sampai saat masih menjadi penopang perekonomian nasional. Buktinya, dia menyebut ekspor TPT pada Februari mencapai USD 2,03 miliar atau meningkat 2,3 persen.
Lebih lanjut, Taufik menyatakan Kemenperin terus mendukung penguatan sektor TPT melalui sejumlah program strategis. Di antaranya transformasi menuju industri 4.0 seperti teknologi kunci model artificial intelligent.
“Pemerintah terus terang melindungi industri dalam negeri. karena pasar kita 80 persen ada di dalam negeri. Itu yang cob akita dorong supaya paling tidak ekosistem bahan baku dari hulu hingga hilir bisa dipenuhi dalam negeri,” ujarnya.
Adapun nilai investasi PT Rama Putera sendiri sebesa Rp530,4 miliar, dengan kapasitas produksi: 33.200 ton benang per tahun dam 60 juta meter kain grey per tahun. Untuk tenaga kerja, pabrik ini juga menyerap 1.250 pekerja baru