Channel9.id-Jakarta. Merespon pelaporan atas dugaan pencemaran nama baik yang dilakukan Menteri Koordinator Bidang Kemaritiman dan Investasi Luhut Binsar Pandjaitan, Direktur Lokataru Haris Azhar dan Koordinator KontraS Fatia Maulida siap membuka data keterlibatan Luhut dalam bisnis tambang di Papua.
Hal itu disampaikan kuasa hukum Haris, Nurkholis Hidayat, di Jakarta, pada Rabu 21 September 2021. Nurkholis juga menegaskan jika pihaknya tidak akan meminta maaf kepada Luhut.
“Klien kami akan selalu bersikap ksatria, akan minta maaf kalau memang salah. Tapi kalau tidak salah klien kami akan selalu menghadapi,” ujarnya.
Baca juga: Sambangi Polda Metro, Menko Luhut Laporkan Haris Azhar dan Fatia KontraS
Nurkolis menyebut, Haris Azhar meyakini data yang dimilik valid dan belum terbantahkan. Ia juga meminta dasar tudingan pihak Luhut yang menyebut kliennya melakukan fitnah.
“Kami akan meminta terus data dari LBP karena telah menuding itu fitnah. Dugaan keterlibatan LBP di Papua. Kita buka saja dalam proses hukum ini. Siapa dia jejak langkahnya konflik kepentingan tambang di Papua,” imbuhnya.
Nurkholis menyebut seharusnya yang disampaikan LBP adalah adu data untuk melawan kritik yang disampaikan kliennya.
“Kami sangat menyesali laporan tersebur. Kita justru mempertanyakan itikad baik. Terkait adu data yang kita miliki,” tandasnya.
Sementara itu, kuasa hukum Fatia, Asfinawati menyatakan jika Fatia berbicara mewakili organisasi KontraS sehingga tidak bisa digugat lewat individu.
“Dia tidak bisa diindividualisasi, karena Fatia berbicara atas nama organisasi KontraS, bukan atas nama individu. Kita semua harus berterimakasih kepada Fatia dan Haris Azhar. Harusnya yang mensomasi masyarakat, bukan pejabat yang mensomasi, mengkriminalisasi rakyat,” kata Asfina.