Ekbis

Dikunjungi Jokowi ke Lokasi Pabrik, Hyundai Teken Komitmen Investasi di Indonesia

Channel9.id-Jakarta. Usai menghadiri serangkaian Konferensi Tingkat Tinggi (KTT) ASEAN-Republic of Korea (ROK), Presiden Joko Widodo dan Ibu Negara Iriana meninjau langsung pabrik Hyundai Motor Company (HMC) yang terletak di Kota Ulsan, Korea Selatan, Selasa (26/11).

Setibanya di pabrik Hyundai, Presiden Jokowi disambut oleh Executive Vice Chairman Hyundai Motor Company, Chung Eui-sun. Presiden Jokowi kemudian membubuhkan tanda tangan di kap mesin mobil listrik Kona Hyundai.

Presiden Jokowi juga menyaksikan video tentang rencana pembangunan pabrik Hyundai di Indonesia dan menyaksikan penandatanganan Nota Kesepahaman antara pemerintah RI dengan Hyundai Motor Company.

Penandatanganan dilakukan oleh Kepala Badan Koordinasi Penanaman Modal (BKPM) Bahlil Lahadalia dan Executive Vice Chairman Hyundai Motor Company Chung Eui-sun.

Mengutip siaran pers BKPM, Hyundai Motor Company mengumumkan rencana investasinya sebesar USD1,549 Milyar (Rp21,8 triliun) di Indonesia yang sebagian akan digunakan untuk memproduksi kendaraan berteknologi listrik. Nominal ini 50 persen lebih besar dari prediksi awal yaitu sebesar USD1 milyar.

Kepala BPKM Bahlil Lahadalia menyampaikan, nantinya investasi yang dilakukan Hyundai di Indonesia bisa memberikan nilai tambah yang besar untuk perekonomian Indonesia, seperti penyerapan 3.500 tenaga kerja dan pengembangan pusat pelatihan, penelitian, serta pengembangan mobil listrik.

Agar manfaat tersebut bisa didapat lebih maksimal, Bahlil mengatakan, ia akan meminta kepada pihak Hyundai agar dalam berproduksi, mereka memaksimalkan penggunaan bahan baku dari Indonesia dan bekerjasama dengan pengusaha lokal.

“Seperti menggunakan bahan baterai dari Morowali, ban dan karet dari dalam negeri, sehingga nantinya semua mobil listrik yang di produksi di Indonesia menggunakan bahan dari dalam negeri,” kata Bahlil.

Realisasi investasi Hyundai Motor Company di Indonesia direncanakan akan dilakukan melalui dua tahap, yaitu tahun 2019–2021 dan tahun 2022–2030. Pada fase pertama Hyundai akan berfokus pada investasi pabrik pembuatan mobil Hyundai dan akan mengekspor setidaknya 50 persen dari total produksi.

Sementara itu, fase kedua akan berfokus pada pengembangan pabrik pembuatan mobil listrik, pabrik transmisi, penelitian dan pengembangan (R&D), pusat pelatihan, dan produksi Hyundai akan diekspor sebanyak 70 persen. Hyundai akan mulai berproduksi pada tahun 2021, dengan kapasitas 70.000 hingga 250.000 unit per tahun, termasuk mobil listrik ke depannya.

Melalui siaran pers resminya, pihak HMC menyampaikan terima kasih atas dukungan pemerintah Indonesia dalam pembangunan pabrik Hyundai yang rencananya akan dibangun di kawasan Delta Mas, Cikarang Pusat, Bekasi, Jawa Barat.

“Pembangunan pabrik manufaktur Hyundai Motor di Indonesia dapat terlaksana berkat kerja sama dan dukungan dari pemerintah Indonesia,” kata Euisun Chung.

“Hyundai secara aktif akan terus mendengarkan dan menanggapi setiap harapan dan kebijakan pemerintah Indonesia berterkaitan dengan kendaraan ramah lingkungan serta akan terus berupaya berkontribusi terhadap komunitas ASEAN,” imbuhnya.

Selesai meninjau pabrik HMC, Presiden Jokowi dan Ibu Iriana menuju Gimhae Air Force Base, Busan, untuk kemudian lepas landas kembali ke Indonesia.

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

9  +  1  =