Dinilai Membentuk Stigma, WHO Ubah Nama Varian Virus COVID-19
Techno

Dinilai Membentuk Stigma, WHO Ubah Nama Varian Virus COVID-19

Channel9.id-Jakarta. Organisasi Kesehatan Dunia (World Health Organization/WHO) mengumumkan perubahan penyebutan nama varian virus Corona. Penamaan yang sebelumnya menggunakan kode alfenumerik, kini menggunakan alfabet Yunani. Adapun perubahan ini guna menghindari stigma.

Untuk diketahui, upaya itu merupakan respons WHO terhadap kritik para pejabat negara yang enggan nama varian-varian Corona selalu dikaitkan dengan nama negaranya. Selain itu, banyak pula yang menilai nama varian begitu rumit, seperti varian B1351, 501Y.V2 dan 20H / 501Y.V2.

Berangkat dari hal itu, empat varian virus Corona berbahaya yang disebut varian Corona Inggris, Afrika Selatan, Brasil, India, kini dinamai Alpha, Beta, Gamma, Delta—sesuai dengan urutan dideteksi. “Meskipun ini memiliki kelebihan, nama ilmiah ini bisa sulit untuk diucapkan dan diingat, dan rentan salah pelaporan,” jelas WHO, belum lama ini.

Adapun pemilihan Alfabet Yunani diputuskan setelah mempertimbangkan adanya kemungkinan nama varian Corona lain seperti nama pseudo-klasik, dikutip dari Channel News Asia. Meski begitu, nama-nama sekarang ini banyak yang sudah menjadi nama brand, perusahaan, atau nama asing.

Sebagai infromasi, nama virus sering dikaitkan dengan lokasi asal muasal virus tersebut, misalnya Ebola yang diambil dari nama sungai Kongo. Namun, hal ini bisa merusak tempat-tempat dan seringkali tak akurat, seperti pandemi ‘flu Spanyol’ pada 1918 yang sebetulnya asal-usulnya belum diketahui.

“Tidak ada negara yang harus distigmatisasi karena mendeteksi dan melaporkan varian,” pungkas ahli epidemiologi WHO Maria Van Kerkhove.

(LH)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

77  +    =  85