Channel9.id – Jakarta. Rumah sewa milik keluarga mantan Dubes Indonesia untuk Amerika Serikat, Dino Patti Djalal, diduga dijadikan markas sindikat penipuan online. Dino menduga, pelaku yang menyewa rumah berlokasi di Kemang, Jakarta Selatan itu merupakan warga negara asing (WNA).
“Dugaan kerasnya iya (WNA). Karena dari pengalaman sindikat-sindikat lain yang udah, yang ada yang ketangkep juga itu memang WNA, mereka WNA,” ujat Dino, saat dihubungi, Senin (28/8/2023), dikutip dari detikcom.
Dino mengungkapkan, saat ia memeriksa rumah tersebut, ia mendapati kondisi rumah yang sudah rusak dan terbengkalai. Selain itu, terlihat puluhan kasur tertumpuk dan meja yang tersusun di dalam.
Berdasarkan jumlah kasur yang ditumpuk, ia menduga ada 30 orang yang menempati rumah sewanya tersebut. Ia menduga, seluruhnya merupakan WNA.
“Yang menjalankan ada 30 orang kalau kita hitung dari jumlah kasur. Nah 30 orang nampaknya orang-orang dari luar imigran,” tuturnya.
Di dalam rumah tersebut, ia mengaku menemukan berbagai macam produk berbahasa Mandarin menumpuk di dalam rumah. Atas temuan itu, ia menduga para pelaku berasal dari negeri Tiongkok tetapi beroperasi di Indonesia.
“Sindikat ini targetnya di Tiongkok. Jadi mereka nipu orang-orang di Tiongkok cuma operasinya dari luar Tiongkok. Karena kalau di Tiongkok kan takut ketahuan, takut ketangkep, risikonya tinggi. Kalau di Indonesia mereka mungkin kalkulasinya risiko ketangkepnya lebih kecil. Jadi mereka beroperasi di sini target di sana (Tiongkok),” tambahnya.
Mantan Wakil Menteri Luar Negeri (Wamenlu) itu telah menghubungi polisi terkait hal ini. Menurut penjelasan polisi kepada Dino, diduga rumahnya itu digunakan oleh sindikat penipuan online.
“Jadi setelah saya telpon, polisi datang kemudian polisi bilang bahwa ini sih nampaknya modus operandi sindikat online,” katanya.
Sementara itu, polisi masih menyelidiki laporan Dino yang melaporkan rumahnya diduga dijadikan markas penipuan online. Polisi mengatakan penyewa rumah tersebut melampirkan KTP palsu.
“Hanya saja dugaan untuk pemalsuan KTP ada. Karena saat KTP itu diserahkan ke kita, dugaan pemalsuan itu ada. Dugaannya itu sementara. Kalau pencurian nggak, kalau penipuan online juga nggak, belum ada buktinya. Yang mendekati pemalsuan KTP karena tidak teregisterasi,” kata Kapolsek Mampang Prapatan Kompol David Y Kanitero saat dihubungi, Senin (27/8/2023).
Diberitakan sebelumnya, Dino mengungkapkan hal tersebut di akun Instagram miliknya.
“Keluarga kami mengalami kejadian buruk. Salah satu rumah keluarga yang disewakan ternyata dijadikan tempat operasi sindikat penipuan online. Dari jumlah tempat tidur yang terlihat, rumah ditinggali sekitar 30 orang,” ujar Dino melalui unggahan di akun Instagram-nya, @dinopattidjalal, Senin (28/8/2023).
Dalam foto yang diunggahnya, terlihat seluruh jendela dan dinding rumah sewa tersebut ditutup busa kedap suara. Rumah sewa tersebut nampak sudah tak berpenghuni.
Dino mengatakan, menurut penuturan penjaga rumah di sebelah rumah sewanya, hanya ada tiga orang yang nampak keluar-masuk rumah. Dari bukti produk-produk yang tertinggal di rumah, Dino berasumsi para pelaku merupakan imigran dari luar negeri yang berhasa Mandarin.
“Para penjahat ini semuanya sudah kabur, dan rumah sudah kosong, ditinggal dalam keadaan rusak. Diperkirakan mereka kabur 3 bulan lalu,” ujarnya.
Ia berujar, semua ini terungkap ketika dirinya menerima bon tagihan pembayaran listrik beberapa waktu lalu. Kasus ini pun sudah dilaporkan Dino ke Kapolres Jakarta Selatan.
“Kami baru tahu karena adanya tagihan listrik yang tidak dibayar,” ungkapnya.
Baca juga: Dino Patti Djalal Sebut Rumahnya Disewa Sindikat Penipuan Online, Tembok-Jendela Dipasang Peredam
HT