Nasional

Dipanggil ke DPR, Trans7 Bakal Hentikan Permanen Program Xpose Uncensored

Channel9.id – Jakarta. Direktur Utama Trans7 Atiek Nur Wahyuni menyatakan pihaknya akan menghentikan program Xpose Uncensored secara permanen imbas tayangan kontroversi yang dinilai melecehkan pesantren, santri, dan kiai di Indonesia. Langkah ini diambil setelah Komisi Penyiaran Indonesia (KPI) menjatuhi sanksi penghentian sementara program tersebut.

Hal itu disampaikan Atiek dalam forum pertemuan yang digelar DPR RI bersama Kementerian Komunikasi dan Digital (Komdigi), Komisi Penyiaran Indonesia (KPI), dan himpunan alumni santri Pondok Pesantren Lirboyo, Kamis (16/10/2025). Pertemuan ini dipimpin oleh Wakil Ketua DPR Koordinator Kesejahteraan Rakyat (Korkesra) Cucun Ahmad Syamsurijal didampingi Ketua Fraksi PKB Jazilul Fawaid.

“Kami juga akan menghentikan, walaupun kami telah mendapatkan sanksi dari KPI tapi kami juga mendapat arahan dari Pak Chairul Tanjung (pendiri dan pemilik CT Corp) dan kami juga sangat setuju bahwa program ini akan kami hentikan untuk seterusnya,” kata Atiek di ruang rapat DPR, Gedung Nusantara, Senayan, Jakarta, Kamis.

Saat ini, kata Atiek, program Xpose Uncensored telah dihentikan dari seluruh saluran penyiaran, baik siaran televisi, media sosial, maupun platform digital resmi Trans7 lainnya.

Selain itu, Atiek mengatakan pihaknya telah menjatuhkan sanksi pemutusan kerja sama kepada rumah produksi atau production house (PH) yang memproduksi tayangan tersebut pada Selasa (14/10/2025).

“Karena memang program Xpose Uncensored diproduksi oleh PH bukan oleh inhouse production Trans7,” ujarnya.

Trans7 juga disebut telah memberi tindakan tegas kepada pihak internal yang terkait dengan program tersebut.

Lebih lanjut, Atiek mengatakan jajaran Trans7 telah melakukan silaturahmi dan menyampaikan permintaan maaf secara langsung kepada pimpinan dan keluarga besar Pondok Pesantren Lirboyo, Kediri, Jawa Timur, pada Rabu (15/10/2025).

Selanjutnya, kata Atiek, Trans7 juga telah menjadwalkan silaturahmi oleh Chairul Tanjung kepada keluarga besar Pesantren Lirboyo, Kediri, pada pekan depan.

Atiek menegaskan, pihaknya akan melakukan perbaikan aturan internal dan memperketat pemantauan kualitas tayangan agar kejadian ini tak terjadi lagi ke depannya.

“Ini menjadi pelajaran yang luar biasa berharga bagi Trans7 dan kami ke depannya akan melakukan kontrol yang lebih baik lagi dan juga akan menayangkan program-program yang lebih baik,” jelasnya.

Sebelumnya, Wakil Ketua DPR Cucun Ahmad Syamsurijal memanggil Kementerian Komunikasi dan Digital (Komdigi), Komisi Penyiaran Indonesia (KPI), hingga perwakilan dari stasiun TV Trans7 hari ini, Kamis (16/10/2025). Pemanggilan ini berkaitan dengan polemik tayangan yang dinilai melecehkan para kiai dan lembaga pesantren.

Politikus Partai Kebangkitan Bangsa (PKB) ini mengatakan parlemen memiliki tanggung jawab untuk mengawasi isu yang meresahkan masyarakat.

“Kami akan beraudiensi terkait persoalan ini, karena isunya menjadi cukup besar dan berpengaruh terhadap hajat hidup orang banyak,” ujar Cucun melalui keterangan tertulis.

Adapun tayangan yang dipersoalkan itu yakni tayangan dalam program Xpose Uncensored pada Senin (13/10/2025). Tayangan itu memuat kritik terhadap Pondok Pesantren Lirboyo, Kediri, Jawa Timur, yang diduga melestarikan budaya feodal antara kiai dengan para santri.

Tayangan tersebut menyoroti dugaan tradisi santri memberikan amplop berisi uang kepada kiai Ponpes Lirboyo, KH Anwar Manshur. Para santri yang berusia anak-anak itu diperlihatkan berlutut di hadapan kiai sambil memberikan amplop.

Tak hanya itu, Xpose Uncensored juga mengkritik aktivitas para santri yang diminta untuk membersihkan rumah kiai, mulai dari mengepel lantai, mencuci piring, hingga mencuci baju.

Tak lama setelah tayangan itu disiarkan, warganet ramai-ramai menyerukan untuk memboikot Trans7. Tayangan tersebut bahkan memicu aksi demonstrasi di depan Gedung Trans TV di Jalan Tendean, Jakarta Selatan, oleh para alumni pondok pesantren se-Jabodetabek.

HT

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

  +  81  =  87