Lifestyle & Sport

Diskusi Buku:  “Belajar Bahasa Ibrani” untuk Mempermudah Memahami Israel Modern

Channel9.id – Jakarta. Jakarta Hebrew Learning Center dan Penerbit Arti Bumi Intaran meluncurkan buku yang berjudul “Belajar Bahasa Ibrani bagi Penurut Bahasa Indonesia” pada Sabtu (11/11/2023) di Sekolah Tinggi tiologia, Rahmat Immanuel, Kelapa Gading, Jakarta Utara.

Buku ini telah dijual secara preorder pada awal bulan Oktober 2023. Terdapat 5 penulis yang terlibat dalam buku ini. Mereka adalah pelajar bahasa Ibrani yang sudah mempelajari bahasa ini rata rata 2-3 tahun borsama guru mereka, Sapri Sale.

Penulis-penulis adalah Immilia Aka Pratiwi, Akbar Ravi, Johnhul, Rinaldi, dan Sapri Sale. Hubungan meraka adalah antara guru dan murid.

Pada buku ini terdapat 14 bab. Pada bab awal menekankan pada pembelajaran alfabet serta cara dan teknik membacanya. Pembaca dikenalkan dengan empat atau lima huruf, kemudian dengan latihan-latihannya, dan diikuti empat atau lima huruf berikutnya hingga kesemua huruf Ibrani yang berjumlah 22 huruf dapat dipelajari dengan sistimatik.

Selanjutnya, lanjut Sapri Sale guru bahasa Ibrani dan penulis, bahwa “pada bab kedua, pembaca dikenalkan dengan huruf tulis tangan (kursif) besererta latihan-latihan penulisannya.

“Pengenalannya di kelompokkan ke dalam empat huruf, agar lebih mudah mempelajari setiap dari huruf kursif tersebut. Selanjutnya, para pembaca diharapkan agar menguasai seluruh alefbeit beserta cara penulisannya, sehingga lebih mudah memahami bab-bab selanjutnya,” katanya.

“Buku jilid satu ini juga memperkenalkan tata bahasa dasar moderen sekaligus Ibrani klasik sehingga sangat aplikatif untuk pelajar dan mahasiswa yang ingin mendalami Ibrani Klasik, baik yang berkaitan dengan Perjanjian Lama maupun studi Talmud. Tata bahasa seperti mengunakan kata ganti orang (Subjek dan Objek) yang berjumlah sepuluh, mengungkapkan kepemilikan, kata tunjuk, kata sifat, bilangan utama (kardinal) dan bilangan urut (ordinal), kata sifat dan pengenalan model kata kerja serta konjugasinya (tasrif) dalam bahasa Ibrani,” tutur Sapri Sale.

Buku ini dapat dipelajari untuk semua kalangan usia baik remaja maupun orang dewasa. Buku ini, dapat membantu pembaca dapat memahami lebih mudah dan bisa dipelajari sendiri tapa guru.

Disamping itu, KH. Mukti Ali Qusyairi, MA. Mengatakan bahwa, “Saya mengapresiasi setinggi-tingginya atas hadirnya buku ini. Sebab, selain sebagai satu-satunya buku tentang teknik belajar mudah bahasa Ibrani berbasis pengalaman bagi masyarakat Indonesia. Buku ini juga melampaui dari sekedar tentang belajar bahasa Ibrani. Ia hadir sebagai representasi sebuah pendekata baru–dan boleh jadi satu-satunya di dunia?–dalam ikhtiar mewujudkan hubungan antar agama (interfaith) yang harmonis, afirmasi pada mentalitas menerima yang liyan (the other) dan pro-aktif bekerjasama membangun peradaban ke arah yang lebih baik. Pendekatan interfaith melalui linguistik dan kebudayaan ini sangat fundamental, lantaran dua lautan terlampaui yaitu pro-eksistensi dan ko-eksistensi sekaligus. Mencari titik temu antar agama khususnya Islam-Yahudi-Kristen akan lebih memiliki masa depan jika dimulai dengan memahami bahasa masing-masing. Sebab kita akan memahami doktrin dan filosofi agama tertentu dengan tanpa bias dan tanpa kontaminasi apapun dengan melalui bahasa asli yang digunakannya. Interfaith melalui pembelajaran bahasa mengharuskan adanya intensitas yang sangat tinggi dan berkelanjutan”.

Akbar dan Jonhul mengatakan bahwa “kami bekerja bukan untuk profit, tetapi kami punya nilai-nilai kepedulian kepada yang mendalami bahasa Ibrani.”

“Semoga buku ini memudahkan dan bermanfaat bagi kalangan akademik maupun non akademik,” kata Rinaldi dalam aca launching.

Sementara itu, Immilia Eka yang juga merupakan salah satu penulis buku mengatakan bahwa dalam buku yang ia tulis dengan tujuan ingin mengajak pembaca melihat buku ini dari sisi budaya. ”

Ketika seseorang mampu mempelajari bahasa baru dalam hidup mereka, maka mereka dapat melihat cakrawala baru dalam hidup mereka,” ujar Immilia.

Acara ini juga dihadiri oleh kalangan akedemik studi ke kristenan dan kalangan akademik Islam Indonesia. Bapak Dr. Ir. Johanes MJB, MBA, M.TH, M.PD Pembina Yayasan Rahmat Emanuel mengapresiasi buku tersebut dan berharap kedepannya akan ada buku-buku pengembangan lain yang diterbitkan.

“Saya berharap kedepannya akan lebih banyak buku-buku seperti ini yang diterbitkan,” kata Johanes.

Ia juga berharap banyak penulis-penulis lain yang mampu menuangkan idenya dalam bentuk buku.

“Karena menurutnya, kita itu bukan darurat membaca tetapi darurat buku. Jadi kita butuh lebih banyak penulis-penulis lain untuk menciptakan karya,” kata Johanes.

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

  +  6  =  14