Chanel9.id – Semarang. Kejam, begitulah kelakuan Kopda Muslimin yang tega melakukan perencanaan pembunuhan terhadap istrinya sendiri. Dengan menyewa pembunuh bayaran, hal itu terungkap dalam jumpa pers yang dilakukan Polda Jawa Tengah, Senin (25/7) Teka-teki penembakan istri tentara (Rina Wulandari) di Kota Semarang pun terkuak dan semakin terang.
Tragisnya, dalam di balik kasus ini ialah suami Rina sendiri yang seorang prajurit TNI dengan pangkat kopral dua (kopda) bernama Muslimin alias Kopda Muslimin. Sebelumnya pangkat Muslimin disebut kopral satu (koptu).
Kapolda Jateng Irjen Pol Ahmad Luthfi memaparkan kronologi kasus penembakan itu dalam jumpa pers di Semarang. Berikut kronologi lengkap mulai dari perencanaan, eksekusi, dan peran Kopda Muslimin dalam kasus ini :
Jumat, 15 Juli 2022
19.00 WIB Tersangka Sugiono alias Babi bertemu dengan Dwi Sulistyo, tersangka lain, terkait transaksi senjata di kos Sugiono.
Senin 18 Juli 2022
08.00 WIB Para pelaku mematangkan perencanan penembakan dan aksi dipandu oleh Kopda Muslimin.
Pukul 11.38 WIB Para pelaku membuntuti korban saat menjemput anak dari sekolah
Pukul 11.47.33 WIB Pelaku menembak korban dengan jarak 1 meter ke arah perut korban sebelah kiri dan tembus ke arah kanan
Pukul 11.47.57 WIB
Setelah mendapatkan informasi dari Kopda Muslimin bahwa korban masih hidup, pelaku kemudian putar balik untuk menembak korban kedua kalinya. Tembakan dari jarak 2-3 meter itu mengenai perut korban dan proyektil bersarang di perut.
Pukul 11.48 WIB Setelah melakukan penembakan, para pelaku berpencar dan menuju rumah di daerah Sayung, Kabupaten Demak
Usai Penembakan
Kopda Muslimin membawa korban ke RS Hermina Semarang
Pukul 15.00 WIB Tersangka yang bernama Ponco dan Sugiono menemui Muslimin di Indomaret samping RS Hermina untuk meminta upah sebesar Rp 120 juta.
Dalam kronologi yang ditampilkan dalam jumpa pers di Polda Jateng Senin (25/79 itu juga terungkap Kopda Muslimin meminta tim eksekutor untuk menembak istrinya kembali, lantaran pada tembakan kedua korban tidak juga tewas.
Namun, perintah menembak korban kali ketiga itu diabaikan oleh pelaku.
Hingga kini Kopda Muslimin belum tertangkap.