Channel9.id-Jakarta. Tiongkok menyebut komentar Menteri Keuangan Amerika Serikat, Janet Yellen, “tak bertanggungjawab” dan “tak berdasar” setelah mengatakan Tiongkok mencoba menjebak negara-negara berkembang dengan menawarkan hutang.
Pada hari Rabu lalu, Yellen mengatakan bahwa ia khawatir dengan tindak-tanduk Tiongkok yang kerap memberikan pinjaman ke negara-negara berkembang. Dalam pertemuan dengan dewan masyarakat AS, Yellen mengatakan bahwa AS kini sedang berusaha untuk melawan tindakan Tiongkok ini.
Akhir-akhir ini, Tiongkok telah meminjamkan triliunan dolar untuk membantu pembangunan infrastruktur di negara-negara berkembang, tetapi pinjaman ini telah menurun sejak 2016 karena banyak peminjam gagal membayar dividen keuangan yang diharapkan.
“Saya sangat, sangat khawatir dengan beberapa aktivitas Tiongkok di kancah internasional, yang berinteraksi dengan negara-negara berkembang dan menjebak mereka dengan hutang dan tidak mempromosikan perkembangan ekonomi,” ujar Yellen pada hari Rabu.
Dalam tanggapannya, pemerintah Tiongkok mengatakan masalah hutang di dunia ini dibuat parah oleh Amerika Serikat karena tingginya kenaikan suku bunga oleh Federal Reserve AS.
“Kami tak terima tuduhan tak berdasar dari Amerika Serikat itu,” ujar juru bicara Menteri Luar Negeri Tiongkok Mao Ning.
Tiongkok mengatakan bahwa mereka selalu mengikuti peraturan internasional dan melaksanakan investasi dan kerjasama keuangan dengan negara-negara berkembang dengan transparan dan terbuka.
Negara pimpinan Xi Jinping itu telah menggelontorkan dana sebanyak 240 miliar dolar ke 22 negara berkembang sejak 2008 sampai 2021, dengan jumlah yang kian membesar dalam beberapa akhir tahun ini. Dilaporkan banyak dari mereka yang kesulitan untuk membayar hutang dalam membangun infrastruktur “Belt and Road”.
(RAG)