Channel9.id-Jakarta. Divisi Humas (Divhumas) Polri menggelar pertemuan dengan para pegiat media sosial di Jakarta. Tujuannya, membuat dunia maya dan Pemilu 2024 dapat berjalan dengan damai.
Sebagai pembicara utama acara yang diikuti ratusan netizen di Hotel Sahid Jakarta adalah Deputi IV bidang Komunikasi Kantor Staf Presiden, Juri Ardiantoro PhD. Menurut Juri, “Kegaduhan di dunia maya itulah yang akan berimbas di dunia nyata. Tugas kita semua tak hanya Pemerintah tetapi juga masyarakat, terutama pegiat media sosial membuat suasana Pemilu menjadi damai,” ujarnya di Jakarta, Selasa (14/3/2023).
Kepala Divisi Humas Polri yang diwakili oleh Kepala Biro Multimedia Brigjen Pol. Gatot Reply Handoko menyitir angka BPS bahwa pengguna internet di Indonesia saat ini sudah mencapai 210 juta atau 77 persen dari jumlah penduduk.
“Jumlah ini sangat besar, berarti ada banjir informasi, yang jika tidak terfilter akan membuat gangguan keamanan,” ujarnya.
Menurut Gatot, masalah yang ada di media sosial dalam hitungan detik dan jam jika tidak ditangani dengan baik, maka akan membesar dan semakin sulit penyelesaiannya, apalagi menjelang Pemilu 2024 nanti, katanya.
Sementara menurut Juri, Pemilu adalah konflik yang dilembagakan dengan serangkaian aturan. Sebagai bagian perebutan kekuasan, merebut kursi dewan, bupati, walikota, gubernur sampai presiden, maka ketegangan akan selalu ada.
“Presiden selalu mengingatkan agar Pemilu tidak menjadi ajang politik identitas, karena politik identitas menjauhkan pilihan berdasarkan pertimbangan rasional namun hanya memilih berdasarkan keputusan emosional,” ujar mantan Ketua KPU RI ini.
Dalam situasi ini penuh emosional, kondisi akan berbahaya karena akan terjadi penyembunyian kebenaran dan penyebaran kebohongan. Ini akan banyak sekali di media sosial dalam situasi Pemilu ujar Juri yang juga Ketua Umum Ikatan Alumni Universitas Negeri Jakarta ini.
Karena itulah Juri berpesan, media sosial yang bisa menjadi satu titik pemantik konflik harus menjadi titik pendamai. Penuhi ruang publik dengan pesan damai, “Karena demokrasi adalah jalan yang kita pilih. Maka mari kita jaga bersama dengan menggunakan jempol dan jari kita agar membuat pemilih rasional. Sehingga membuat Pemilu tidak merusak harmoni, ketentraman, persaudaraan kita sebagai sesama anak bangsa,” kata Juri.