Channel9.id – Jakarta. Ibu kota Tiongkok, Beijing, mencatat badai hujan terlebat pada tahun ini disaat sisa-sisa Badai Doksuri menerjang kota, Senin (31/7/2023). Badai ini telah memaksa puluhan ribu orang dievakuasi dari zona merah.
Rata-rata curah hujan di Beijing semalaman pada hari Senin mencapai 144,7mm, dengan tertinggi ada di Fangshan yang mencapai 500,4mm.
Tak laporan kerusakan atau korban jiwa karena badai ini.
Doksuri merupakan salah satu badai terkuat yang menghantam Tiongkok dalam beberapa tahun ini dan jutaan warga di daerah utara Tiongkok, termasuk di Beijing, disarankan untuk terus berwaspada karena hujan deras.
Zona merah ini mencakup 22 juta orang di Beijing dan 14 juta warga di Tianjin, dan juga daerah seperti Hebei, Shanxi, Shandong, dan provinsi Henan.
Ini adalah pertama kalinya sejak tahun 2011 dimana peringatan hujan lebat dikeluarkan di Tiongkok.
Menurut agensi berita CCTV, lebih dari 31.000 warga Beijing dievakuasi sedangkan ada 20.000 lainnya yang dievakuasi dari kota Shijiazhuang.
Sekitar 4.000 pekerjaan konstruksi di Beijing, dimana hampir 20.000 bangunan sedang diinspeksi perihal kerusakan yang dialami. Selain itu, tempat-tempat wisata juga ditutup.
Doksuri sebelumnya dikategorikan sebagai badai super disaat badai ini memporak-porandakkan Laut Pasifik pada minggu lalu namun mulai hilang kekuatannya saat memasuki Filipina. Badai ini juga sudah menyebabkan puluhan orang meninggal.
Baca juga: Badai Doksuri Tiba di Tiongkok, Sapu Provinsi Fujian
Badai ini masih membawa ombak besar dan angin kencang sampai dengan kekuatan 175km perjam ke daerah tenggara Tiongkok pada Jumat lalu.
Lebih dari 880.000 warga di daerah selatan Fujian terdampak oleh badai pada hari Minggu lalu.
Disaat Doksuri sudah mulai melemah, pengamat cuaca memperingatkan bahwa badai Khanun akan datang dan menghantam Tiongkok di daerah pantai pada minggu ini.
Pihak otoritas mengatakan badai Khanun dapat memperparah kerusakan pertanian jagung dan lainnya selepas dihantam Doksuri.
(RAG)
