Channel9.id – Jakarta. Dosen Fakultas Kedokteran Hewan IPB Joko Pamungkas menyatakan, perdagangan satwa liar menjadi satu masalah yang sulit diatasi dalam memperbaiki penyebaran virus corona. Padahal, virus corona ditularkan dari satwa liar ke manusia
“Dari segi ekonomi, perdagangan satwa liar membawa keuntungan yang besar dengan perputaran roda ekonomi yang kencang. Seluruh pulau di Indonesia menjadi sumber ekonomi tinggi perdagangan satwa, baik pasar domestik maupun internasional,” kata Joko dalam diskusi daring, Jumat (8/5).
Perdagangan satwa liar menjadi masalah yang sulit diatasi. Apalagi, kata Joko, masyarakat Indonesia kerap mengonsumsi satwa liar, seperti yang dilakukan di Sulawesi Utara.
“Mengonsumsi kelelawar, tikus, bahkan mengonsumsi monyet hitam Sulawesi. Nilai ekonomis monyet hitam Sulawesi tidak mahal, sekitar Rp 50-60 ribu per kilogram. Ironis sekali, karena tidak sejalan dengan nilai konservasinya yang sangat tinggi,” kata Joko.
Untuk memperbaiki kondisi ini, Joko menyarankan untuk menutup pasar satwa liar, dan berhenti konsumsi satwa liar.
Ia pun menyarankan, beberapa pihak yang berkepentingan bisa mengeluarkan kebijakan mengatasi masalah ini. Pun melakukan beberapa pendekatan lintas sektoral, serta kerja sama dan koordinasi yang baik antarwilayah administrasi.
Surveilans yang dilakukan pada satwa liar juga dibutuhkan untuk memetakan virus yang sedang bersirkulasi di sekitar manusia.
“Potensi penyakit seperti ini bisa dilacak sebelumnya. Dari situ kita bisa berikan rekomendasi kepada pemerintah,” pungkasnya.
(Hendrik)