Nasional

Dosen STIK Apresiasi Keberhasilan Polri Tangkap Pelaku Ancam Tembak Anies

Channel9.id – Jakarta. Dosen Sekolah Tinggi Ilmu Kepolisian (STIK-PTIK) Yundini Husni Djamaluddin memberikan apresiasi tinggi terhadap kinerja Polri dalam mengungkap kasus ancaman terhadap Capres nomor urut 1 Anies Baswedan di media sosial. Yundini menyatakan bahwa keberhasilan Polri dalam menangkap pelaku ancaman tersebut menjadi bukti kemampuan institusi kepolisian dalam mengungkap tindak pidana.

“Polri telah memperlihatkan kemampuannya dalam mengungkap suatu tindak pidana,” ujar Yundini saat dihubungi, Senin (15/1/2024).

Menurut Yundini, kasus ini memberikan pelajaran penting bagi masyarakat bahwa penggunaan media sosial memiliki batasan dan aturan yang berlaku. Ia menekankan bahwa setiap ujaran dan pilihan kata di media sosial memiliki konsekuensi.

“Kegiatan di dunia maya adalah berhubungan langsung dengan orang-orang yang nyata, dengan semua kejadiannya. Bukan berarti bisa sebebasnya mempergunakan mesia sosial. Ada hak dan kewajiban, serta ada undang-undang yang melindungi orang dan kegiatan di dalamnya,” tuturnya.

“Masih banyak yang tidak paham bahwa setiap tindak ujar, setiap pilihan-pilihan kata mempunyai konsekuensinya sendiri-sendiri,” sambung Yundini.

Yundini juga mengapresiasi Polri yang bersikap profesional di tengah ramainya suasana perpolitikan. Ia menyatakan bahwa Polri tidak memandang paslon nomor urut berapa, tetapi fokus pada penegakan hukum dan keamanan.

Ia pun memberikan contoh keberhasilan Polri dalam mengungkap kasus pengrusakan mobil Ketua Tim Garda Prabowo-Gibran di Bantaeng, Sulawesi Selatan.

“Kiranya pilihan sikap Polri seperti ini yang diharapkan oleh masyarakat, agar Polri makin profesional, terbuka, dan akuntabel,” tambah Yundini.

Dalam pandangannya, apresiasi masyarakat terhadap kinerja Polri dapat menjadi dorongan positif bagi institusi tersebut. Yundini mengajak masyarakat untuk tidak hanya melihat kinerja Polri sebagai tugas rutin, tetapi juga untuk obyektif menilai. Apresiasi ini, kata Yundini, agar semangat Polri tetap tinggi dalam menegakkan keadilan.

“Jangan ketika Polri telah bekerja dengan baik, ditanggapi hanya dengan “itu memang sudah tugasnya”. Itu menurunkan semangat,” jelas Yundini.

“Masyarakat mesti mendorong agar Polri pede di jalur profesional, karena Polri adalah dari rakyat dan untuk rakyat, bukan untuk rezim. Rezim bisa berlalu, tapi Polri tidak mungkin berlalu, mesti selalu setia menjaga NKRI, menegakkan kebenaran dan keadilan,” sambungnya.

Sebelumnya, polisi berhasil menangkap pemilik akun yang diduga memberikan ancaman penembakan terhadap calon presiden nomor urut 1 Anies Baswedan. Identitas pelaku yang ditangkap adalah seseorang berinisial AWK (23).

AWK ditangkap di wilayah Dusun Kerajan, Desa Ambulu, Kecamatan Ambulu, Kabupaten Jember, Jawa Timur, pada Sabtu (13/1/2024) pukul 09.30 WIB. Ia merupakan pengguna akun TikTok @calonistri71600. Akun itu digunakan untuk menulis komentar ancaman penembakan terhadap Anies Baswedan.

“Izin bapak, nembak kepala Anis hukumannya berapa lama ya?,” bunyi salah satu tangkapan layar yang dibagikan oleh akun di aplikasi X.

HT

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

39  +    =  47