Hot Topic Nasional

Dosen UIN Banten: Kelompok Millenial Rentan Dipengaruhi Paham Keagamaan Radikal

Channel9.id – Jakarta. Dosen UIN Banten yang juga peneliti CSIIS mengatakan kaum millenial sangat rentan dipengaruhi oleh paham keagamaan yang radikal. Ia pun menyebut ada banyak faktor yang mempengaruhi kaum millenial terpapar paham keagamaan radikal

“Pertama, pengaruh media sosial. Banyak hasil riset yang menyatakan bahwa media sosial punya peran strategis dalam mengubah mindset kelompok millenial menjadi radikal,” kata dosen  UIN Banten yang juga Peneliti CSIIS, Dr. Ali Muhtarom, M.Si saat dimintai pendapat, Sabtu 4 Februari 2022.

Peneliti CSIIS itu menggaris bawahi, yang dimaksud radikal di sini dalam bentuk pemikiran yang dipengaruhi oleh konten-konten narasi dari paham keagamaan tertentu yang sangat ekstrem.

Faktor kedua generasi millenial rentan terpapar paham radikalisme, menurit Ali, adalah gerakan dakwah yang disusupi oleh agenda politik dan semangat keagamaan.

“Gerakan ini paling banyak dijumpai di lembaga pendidikan baik di jenjang pendidikan menengah maupun jenjang perguruan tinggi,” katanya.

Namun Ali mengaku tidak bermaksud membuat stigma pada kegiatan ROHIS atau LDK, namun melalui kedua pola ini, ada kecenderungan yang mengkhawatirkan terhadap penyebaran paham keagamaan yang ekstrem dan radikal.

“Hal tersebut bisa dilihat dari tema kajiannya. Sebagai contoh yang menurut saya perlu diwaspadai adalah pengembangan konsep al-wala’ wal bara’ atau konsep mencintai dan membenci,” lanjut dosen UIN Banten itu.

Ali mengungkapkan, konsep al-wala’ wal bara’ atau konsep ‘mencintai dan membenci’ tersebut sangat mempengaruhi pemikiran generasi millenial karena didasarkan pada semangat untuk mencintai kelompok sealiran dan membenci kelompok lain yang berbeda keyakinan.

“Kecenderungan doktrin al wala’ wal bara’ inilah yang kemudian akan mempengaruhi pemikiran generasi millenial menjadi radikal,” lanjutnya.

Ketiga, kata Ali adalah pengaruh sumber bacaan. Menurut dia, peredaran sumber bacaan bermuatan ideologi keagamaan tertentu sangat efektif dalam membentuk mindset generasi millenial.

“Banyak sekali buku yang menghiasi rak toko toko buku terkenal juga bermuatan pada pengembangan ideologi tertentu,” ungkapnya.

Masyarakat awam, katanya, terutama generasi millenial, sebagian besar mereka belum menyadari bahwa buku buku dari penerbit tertentu punya misi ideologis.

“Saya dan tim dari Pascasarjana UIN Sunan Kalijaga Yogyakarta pernah melakukan penelitian bahwa penerbitan buku buku keislaman memiliki motif ideologis yang beragam, mulai dari kategori intoleran, politis/radikal, hingga yang membangkitkan semangat berjihad untuk mendirikan khilafah,” terangnya.

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

84  +    =  94