Politik

DPC PDIP Lombok Barat Pecat Bacaleg yang Perkosa Anak Kandung

Channel9.id – Jakarta. Bakal calon anggota legislatif (bacaleg) Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan (PDIP) berinisial S (50) dipecat atas tuduhan menghamili anak kandungnya sendiri. S sempat menjadi sasaran amuk massa di Kampung Sekotong Tengah, Kelurahan Lombok Barat, Nusa Tenggara Barat (NTB) pada Minggu (16/07/2023).

Rapat internal digelar pada Senin (17/07/2023). Hasilnya, Dewan Pimpinan Cabang (DPC) PDIP Kabupaten Lombok Barat memutuskan pemecatan terhadap S.

“DPC PDIP sudah mengambil sikap tegas dalam masalah ini. Sikap tegas kami dengan memecat yang bersangkutan sebagai kader dan Ketua PAC PDIP Sekotong,” ucap Ketua Dewan Kehormatan PDIP Lombok Barat, Sardian saat dihubungi, Senin (17/7/2023).

Ia menyebut DPC PDIP Lombok Barat telah mengajukan tiga poin terkait tuduhan pemerkosaan S terhadap anak perempuannya.

Sardian juga menyebut bahwa pihaknya menunggu kepastian pembuktiannya. Selain memecat sebagai kader, pihaknya juga mencabut pencalonannya dari bakal calon anggota legislatif (Bacaleg) daerah pemilihan (Dapil) 2 Lembar-Sekotong Lombok Barat.

Sardian juga berharap masalah S tidak disangkutpautkan dengan urusan partai. “Untuk meredam suasana tentunya kasus ini tidak menyangkut masalah kepartaian. DPC PDIP sudah mengambil sikap tegas dalam masalah ini,” ujarnya.

Pihak Sardian juga menyinggung tindakan “main hakim sendiri” yang ia harapkan jadi perhatian aparat kepolisian. “Agar tidak menjadi preseden buruk di masa datang,” ujarnya.

Sementara itu, Kapolres Lombok Barat, AKBP Bagus Nyoman Gede Junaedi, menyebut bahwa pelaku telah melakukan kekerasan seksual ke anaknya selama tiga bulan. “Menurut keterangan korban dan pelapor sudah berlangsung 3 bulan lalu,” ungkapnya.

Meski begitu, ia menyebut pihaknya belum mendapat kepastian perilaku kriminal S terhadap korban. Bagus Nyoman Gede menyebut bahwa pihak kepolisian masih mendalami kabar kehamilan korban.

Selain itu polisi juga belum melakukan penyelidikan terhadap pelaku, pasalnya pelaku masih menjalani perawatan di rumah sakit karena menjadi amukan massa sebelumnya.

“Sementara perihal kehamilan masih didalami karena belum ada tanda-tanda,” ujarnya.

“Terduga pelaku masih dirawat di RS Tripat Gerung karena alami luka robek beberapa jahitan di kepala. Sementara tidak bisa bicara sehingga belum bisa diambil keterangan,” imbuh Bagus Nyoman Gede.

HT

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

82  +    =  87