Channel9.id – Jakarta. Bupati Sidoarjo Ahmad Mudhlor Ali atau Gus Muhdlor memenuhi panggilan KPK. Ia akan diperiksa sebagai tersangka dalam kasus dugaan pemotongan insentif ASN di lingkungan Badan Pelayanan Pajak Daerah (BPPD) Pemerintah Kabupaten Sidoarjo.
Ini merupakan panggilan ketiga setelah Muhdlor dua kali mangkir dari panggilan KPK dalam kasus tersebut.
“Iya, sudah sekitar jam 08.16 WIB,” kata Kabag Pemberitaan KPK Ali Fikri kepada wartawan, Selasa (7/5/2024).
Namun, Ali belum memberikan penjelasan lebih lanjut terkait pemeriksaan Muhdlor.
“Segera dilakukan pemeriksaan tim penyidik,” ujarnya.
KPK telah menetapkan Gus Muhdlor sebagai tersangka kasus dugaan korupsi pemotongan dana insentif di lingkungan Badan Pelayanan Pajak Daerah (BPPD) Sidoarjo pada 15 April 2024. KPK menduga Gus Muhdlor menerima uang terkait dengan dana insentif yang diterima para pegawai BPPD Sidoarjo.
Kasus ini terungkap dari operasi tangkap tangan (OTT) KPK yang digelar pada 25 dan 26 Januari lalu. Dari operasi senyap itu, Kasubag Umum BPPD Sidoarjo Siska Wati bersama 10 orang lainnya, termasuk suami dan anak Siska, ditangkap tim KPK.
Berdasarkan temuan awal KPK, potongan dana insentif pajak yang diduga melibatkan tersangka Siska diperuntukkan untuk kepentingan bupati dan Kepala BPPD Sidoarjo Ari Suryono.
Besaran pendapatan pajak BPPD Sidoarjo di tahun 2023 sejumlah Rp1,3 triliun. Atas perolehan tersebut, ASN di BPPD mendapatkan dana insentif. Menurut KPK, Siska secara sepihak memotong dana insentif tersebut.
Terdapat potongan sebesar 10 persen sampai dengan 30 persen dari para ASN di lingkungan BPPD Kabupaten Sidoarjo. Khusus tahun 2023, Siska menerima potongan dana insentif sebesar Rp2,7 miliar.
Sementara, Gus Mudhlor pernah diperiksa tim penyidik KPK sebagai saksi pada Jumat, 16 Februari 2024.
Kemudian pada Selasa dan Rabu, 30-31 Januari 2024, tim penyidik KPK telah menggeledah rumah dinas bupati dan Kantor BPPD Sidoarjo serta sejumlah tempat lainnya. KPK menemukan sejumlah dokumen pemotongan insentif pajak, bukti elektronik, uang asing dan tiga unit mobil diduga terkait dengan perkara.
HT