Channel9.id – Papua. Ketua Papua Mountaineering Association (PMA), Maximus Tipagau, menyerukan evaluasi terhadap operator pendakian ke Piramida Cartenz atau Puncak Jaya. Ia menyoroti pentingnya koordinasi dengan masyarakat adat untuk mencegah insiden serupa setelah dua pendaki asal Malang, Lilie Wiyati Poegiono dan Elsa Laksono, meninggal akibat hipotermia akut pada Sabtu (1/3/2025) malam.
Adapun pendakian Lilie dan Elsa ini menggunakan jasa operator Indonesia Expeditions, di bawah naungan PT Tropis Cartenz Jaya. Diketahui, Piramida Cartenz merupakan tempat sakral yang membutuhkan izin dari lembaga adat dan harus memenuhi aturan adat lokal. Namun, beberapa pihak menyebut operator pendakian Lilie dan Elsa itu mengabaikan aturan adat tersebut.
Maximus menegaskan bahwa operator pendakian tidak boleh beroperasi tanpa koordinasi dengan masyarakat setempat. Ia meminta adanya kerja sama antara berbagai pihak untuk memastikan keselamatan pendaki.
“Saya mengajak dengan tegas, setop (pendakian tanpa koordinasi) dan kita evaluasi. Habis itu mari kita kerja sama antara orang Papua, orang Jawa, Sulawesi, di mana pun kamu berada, termasuk mengorganizer turis dari asing,” kata Maximus dalam keterangan video yang diterima, Kamis (6/3/2025).
Menurutnya, pendakian ke Cartenz harus menghormati aturan adat dan budaya Papua. Ia menilai bahwa penghormatan terhadap nilai-nilai lokal dapat mencegah jatuhnya korban jiwa di masa mendatang.
“Hormatilah nilai-nilai budaya, hormatilah nilai-nilai Cartenz Pyramid atau Puncak Nemanggawi atau Puncak Mpaigelah, tapi juga menghormati budaya dan alam orang Papua sehingga tidak ada lagi korban berjatuhan,” katanya.
Maximus juga menyoroti peran pemerintah dan pihak berwenang dalam pengelolaan pendakian. Ia menekankan bahwa keterlibatan instansi resmi sangat penting dalam menjaga keamanan dan ketertiban.
“Percayakanlah pemerintah daerah, kepolisian daerah, Taman Nasional Lorentz, dan operator orang asli Papua mengorganizer, sehingga tidak ada lagi korban berjatuhan,” tegasnya.
Ia meminta semua operator pendakian untuk berkoordinasi secara resmi melalui saluran komunikasi yang tersedia. Menurutnya, koordinasi ini akan membantu memastikan kepatuhan terhadap aturan yang berlaku.
“Kami akan bereskan dengan kepolisian, Taman Nasional Lorentz, Dinas Pariwisata, pemerintah daerah tingkat I sampai III, dan juga harapannya operator untuk menghormati kebijakan-kebijakan daerah,” tambahnya.
Dalam pernyataannya, Maximus juga menyampaikan belasungkawa atas meninggalnya dua pendaki asal Malang. Ia berharap kejadian serupa tidak terulang di masa depan.
“Sekali lagi saya turut berduka yang dalam, mengatasnamakan masyarakat asli di wilayah Puncak Cartenz,” ungkapnya.
Sebagai langkah ke depan, ia menegaskan pentingnya perbaikan regulasi dan prosedur pendakian.
“Kita akan memperbaiki komunikasi, regulasi, SOP, peraturan daerah, dan harapan ke depan semoga kejadian seperti ini tidak terjadi lagi,” tutupnya.
HT