Nasional

Dukung Bahlil Marahi Dirut PLN, CBA Desak Kejagung Usut Dugaan Perjalanan Dinas Fiktif

Channel9.id – Jakarta. Direktur Utama (Dirut) PT PLN (Persero), Darmawan Prasodjo, kembali menjadi sorotan setelah mendapat kritik tajam dari Center for Budget Analysis (CBA). Kritik ini muncul usai Menteri ESDM Bahlil Lahadalia memarahi jajaran bawahannya dan pihak PLN karena ketidaksesuaian data desa sasaran swasembada energi.

Direktur Eksekutif CBA, Uchok Sky Khadafi, menyatakan dukungannya terhadap langkah Bahlil yang menegur keras Dirjen Kementerian ESDM dan Dirut PLN.

“Bagus itu, marahi saja Dirut PLN Darmawan Prasodjo, dan jajaran dirjen kementerian ESDM,” ujar Uchok kepada awak media, Kamis (3/7/2025).

Menurut Uchok, kemarahan Bahlil berawal dari informasi yang simpang siur mengenai jumlah desa yang menjadi target program swasembada energi. Bahlil menyebut terdapat 5.600 desa, namun PLN justru menyampaikan jumlahnya mencapai 10 ribu desa.

Dari kejadian ini, Uchok menilai perilaku Dirut PLN bukan hanya bisa membuat Bali gelap seperti dalam insiden sebelumnya, tapi juga membuat Bahlil gelap mata karena kebingungan.
“Dari drama antara Bahlil dengan Darmawan ini saja, menurut Uchok Sky prilaku Dirut PLN bukan hanya bisa bikin Bali Jadi gelap gulita tapi juga membuat Bahlil Jadi Gelap mata,” sindir Uchok.

Uchok menilai Darmawan sudah tidak layak memimpin PLN karena dianggap kurang membangun komunikasi yang baik dengan Kementerian ESDM. Ia menuduh Darmawan ingin bertindak sendiri tanpa koordinasi yang memadai.

Ia juga menyinggung kebiasaan Darmawan melakukan perjalanan ke luar negeri yang dinilai mengabaikan tanggung jawab dalam negeri. Salah satunya adalah perjalanan ke Melbourne, Australia, saat masa siaga Natal dan Tahun Baru.

“Bisa juga Direktur Utama PLN, Darmawan Prasodjo lupa melakukan Kordinasi dengan pihak kementerian ESDM gara gara suka melakukan. Perjalanan ke luar negeri seperti berangkat ke Melbourne, Australia, bersama keluarganya di tengah Siaga Natal dan Tahun Baru (Nataru) lalu,” jelas Uchok.

Uchok menyebut Darmawan berangkat bersama lima anggota keluarganya dalam perjalanan tersebut.
“Tambah asyik buat Darmawan Prasodjo bisa berangkat bersama lima orang lainnya, termasuk istrinya, Diny Sandra Dewi, serta empat anaknya yang berusia 10, 12, 14, dan 16 tahun,” lanjut Uchok.

Atas temuan ini, CBA mendesak Kejaksaan Agung (Kejagung) untuk segera turun tangan dan melakukan penyelidikan. Lembaga ini mencurigai adanya modus perjalanan dinas fiktif yang ditanggung oleh anggaran PLN.

“Dan CBA meminta kepada Kejaksaan Agung untuk segera melakukan penyelidikan dan memanggil Direktur Utama PLN, Darmawan Prasodjo lantaran Perjalanan ke luar negeri disebut-sebut menggunakan modus perjalanan dinas fiktif, sehingga pembiayaannya ditanggung oleh PLN,” pungkas Uchok.

HT

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

6  +    =  7